China, pada Senin (5/6), secara resmi membuka kedutaan di Honduras, hanya beberapa minggu setelah negara Amerika Tengah itu mengalihkan kesetiaan diplomatiknya dari Taiwan ke Beijing.
Upacara diadakan di satu hotel di ibu kota, Tegucigalpa, karena Beijing belum menetapkan gedung tempat misi diplomatiknya akan beroperasi.
Utusan sementara pemerintah China untuk Honduras, Yu Bo, akan memimpin kedutaan di negara tersebut dan memimpin pencarian gedung kedutaan permanen, kata para pejabat. "Kedutaan Besar China di Honduras akan melakukan segala kemungkinan untuk memenuhi tanggung jawab sebagai jendela, platform, untuk hubungan kedua negara," kata Yu dalam acara pada hari Senin.
Menteri Luar Negeri Honduras Enrique Reina mengatakan kepada wartawan bahwa Presiden Xiomara Castro akan melawat ke China pada Selasa (6/6) untuk melangsungkan kunjungan resmi pertama, yang dijadwalkan berlangsung dari 9 hingga 13 Juni.
"Rangkaian memorandum, dokumen, perjanjian kerangka kerja akan ditandatangani," katanya, dan Castro akan bertemu mitranya, Xi Jinping.
China telah membuka pintu impor melon, udang, pisang, dan produk Honduras lainnya, bahkan sebelum dimulainya negosiasi perjanjian perdagangan bebas, tambah Reina.
Pada Maret, Honduras memutus hubungan diplomatik dengan Taiwan dan mengakui China. Dengan begitu, jumlah negara yang secara diplomatik mengakui Taiwan berkurang menjadi 13.
China menganggap pulau demokratis yang memiliki pemerintahannya sendiri itu sebagai bagian dari wilayahnya dan akan direbut kembali suatu hari nanti. Berdasar kebijakan "Satu China", China tidak mengizinkan negara-negara untuk secara resmi mengakui Beijing dan Taipei. [ka/jm]
Forum