China akan menyelidiki laporan-laporan yang menyebutkan bahwa dua warganya telibat dalam khotbah ilegal sebelum mereka dibunuh oleh sebuah kelompok ekstremis Muslim di Pakistan.
Juru bicara pemerintah China, Rabu (14/6), mengatakan, kedua warga China itu diculik pada tanggal 24 Mei di kota Quetta, Pakistan. Kelompok ISIS mengaku bertanggungjawab atas pembunuhan mereka dan mengirimkan sebuah rekaman video ke wartawan setempat untuk menunjukkan jasad kedua orang itu.
Para pejabat China belum mengukuhkan kematian mereka. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang mengatakan melalui sebuah pernyataan, pemerintahnya akan terus bekerjasama dengan pihak Pakistan untuk memperoleh klarifikasi terkait isu itu.
Para pejabat Pakistan mengindentifikasi kedua korban sebagai Lee Zing Yang (24 tahun) dan Meng Li Si (26 tahun). Secara resmi mereka berada di Pakistan sebagi guru yang mengajar di sebuah sekolah bahasa.
Menteri Dalam Negeri Pakistan Chaudhry Nisar Ali Khan mengatakan, kedua orang tersebut memasuki negara itu dengan visa bisnis namun kemudian diketahui melangsungkan berbagai khotbah. Ia tidak merinci lebih jauh pernyataannya tersebut namun mengatakan akan mengevaluasi kebijakan visa Pakistan terkait kewarganegaraan China.
Polisi Pakistan mengatakan, sekelompok orang bersenjata yang menyamar sebagai polisi menghentikan kendaraan yang ditumpangi Lee dan Meng. Mereka bahkan sempat menembak dan melukai orang ketiga yang mencoba mencegah usaha penculikan itu.
Ribuan warga negara China bekerja di Pakistan dan mereka sering menjadi target serangan kelompok-kelompok militan anti-pemerintah. [ab/uh]