Keputusan China untuk melarang pembiayaan batu bara di luar negeri mengakhiri 15 proyek pembangkit listrik dengan kapasitas sekitar 12,8 gigawatt (GW) yang masih dalam tahap perencanaan. Keputusan itu juga dapat menghentikan proyek berkapasitas 37 GW lainnya yang saat ini masih dalam tahap pra-konstruksi. Informasi tersebut terdapat dalam data sebuah penelitian terbaru.
Namun, masih terdapat 18 proyek dengan kapasitas 19,2 GW yang berada di "wilayah abu-abu" dan masih bisa berjalan, setelah mendapatkan pembiayaan dan izin yang diperlukan, ungkap lembaga kajian yang berbasis di Helsinki, Pusat Penelitian Energi dan Bersih Air (CREA), pada Jumat (22/4).
Presiden Xi Jinping mengumumkan kepada Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan September bahwa China, konsumen energi terbesar dunia, akan mengakhiri proyek batu bara di luar negeri. Kebijakan itu diambil sebagai bagian dari kontribusi Beijing terhadap upaya dunia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan iklim.
Langkah ini diperkirakan akan mempengaruhi $50 miliar investasi pembangkit batu bara, tetapi tidak jelas pada saat itu apakah rencana konstruksi yang ada akan berlanjut.
Namun, pedoman baru yang diterbitkan bulan lalu oleh badan perencanaan negara China telah menambah kejelasan, dan juga dapat mendorong pemeriksaan ulang pada 30 proyek pembangkit lain yang didukung China yang sekarang sedang dibangun di luar negeri dengan kapasitas total 30 GW, kata CREA.
"Proyek yang sedang dibangun direkomendasikan untuk tetap berjalan dengan 'cermat' dan'hati-hati'," kata CREA. "Ini membuat opsi terbuka bagi perusahaan China untuk menarik diri (dari proyek tersebut) jika mereka memiliki alasan yang cukup dan (mampu membayar) hukuman yang tidak terlalu memberatkan, terutama jika proyek masih berada dalam tahap konstruksi awal."
Pedoman baru menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga dari semua proyek pembangkit listrik tenaga batu bara baru di luar China dan India sekarang akan dibatalkan.
China masih membangun sejumlah besar pembangkit listrik berbahan batu bara di dalam negeri. Sekitar 33 GW di antaranya telah memasuki masa konstruksi pada tahun lalu, terbesar sejak 2016. [ah/rs]