Pihak berwenang China telah mendakwa seorang lelaki Inggris dan istrinya yang berkewarganegaraan Amerika dengan tuduhan memperdagangkan secara ilegal informasi mengenai warganegara China.
Peter Humphrey dan Yingzeng Yu ditangkap bulan Juli, tampaknya berkaitan dengan penyelidikan China mengenai dugaan suap yang dilakukan perusahaan farmasi Inggris GlaxoSmithKline (GSK).
Dalam penjelasan mengenai penangkapan keduanya hari Selasa, para pejabat mengatakan kedua penyidik swasta itu mendapat informasi antara lain mengenai catatan properti, informasi mengenai perjalanan dan rumah tangga warganegara China.
Mereka mengatakan pasangan itu menjual informasi tersebut dengan harga tinggi kepada perusahaan-perusahaan multinasional, firma hukum dan pihak-pihak lain yang tidak disebutkan namanya.
Humphrey, mantan wartawan Reuters, yang di televisi tampak diborgol hari Selasa mengakui bahwa ia kadang-kadang menggunakan cara-cara ilegal untuk memperoleh informasi pribadi. Kantor berita Xinhua menyatakan Humphrey dan Yu mengakui kejahatan tersebut tanpa menutup-nutupi apapun.
Belum ada penjelasan segera dari pihak berwenang Inggris maupun Amerika. Pasangan tersebut mengelola perusahaan manajemen risiko ChinaWhys Ltd., yang dikabarkan memiliki klien berbagai perusahaan, termasuk GSK. Media pemerintah hari Selasa tidak menyebut-nyebut kaitan tersebut.
Situs ChinaWhys menyatakan perusahaan itu menawarkan beberapa layanan jasa, termasuk di antaranya menyelidiki mitra bisnis yang potensial, menyaring pegawai serta penyelidikan mengenai penipuan dan korupsi.
Peter Humphrey dan Yingzeng Yu ditangkap bulan Juli, tampaknya berkaitan dengan penyelidikan China mengenai dugaan suap yang dilakukan perusahaan farmasi Inggris GlaxoSmithKline (GSK).
Dalam penjelasan mengenai penangkapan keduanya hari Selasa, para pejabat mengatakan kedua penyidik swasta itu mendapat informasi antara lain mengenai catatan properti, informasi mengenai perjalanan dan rumah tangga warganegara China.
Mereka mengatakan pasangan itu menjual informasi tersebut dengan harga tinggi kepada perusahaan-perusahaan multinasional, firma hukum dan pihak-pihak lain yang tidak disebutkan namanya.
Humphrey, mantan wartawan Reuters, yang di televisi tampak diborgol hari Selasa mengakui bahwa ia kadang-kadang menggunakan cara-cara ilegal untuk memperoleh informasi pribadi. Kantor berita Xinhua menyatakan Humphrey dan Yu mengakui kejahatan tersebut tanpa menutup-nutupi apapun.
Belum ada penjelasan segera dari pihak berwenang Inggris maupun Amerika. Pasangan tersebut mengelola perusahaan manajemen risiko ChinaWhys Ltd., yang dikabarkan memiliki klien berbagai perusahaan, termasuk GSK. Media pemerintah hari Selasa tidak menyebut-nyebut kaitan tersebut.
Situs ChinaWhys menyatakan perusahaan itu menawarkan beberapa layanan jasa, termasuk di antaranya menyelidiki mitra bisnis yang potensial, menyaring pegawai serta penyelidikan mengenai penipuan dan korupsi.