Pihak berwenang melakukan penangkapan terhadap sejumlah demonstran yang melakukan aksi protes anti pemerintah di sebuah kota di bagian timur China yang baru-baru ini dilanda bencana banjir hebat.
Surat kabar berbahasa Inggris "Global Times" melaporkan Rabu (16/10), ribuan orang ambil bagian dalam protes sehari sebelumnya di Yuyao, provinsi Zhejiang, dan beberapa di antara mereka ditangkap karena melakukan aksi radikal, termasuk melempari polisi dengan batu bata dan menjungkirbalikkan kendaraan-kendaraan pemerintah.
Surat kabar itu melaporkan, warga marah akibat respon pemerintah yang buruk terhadap bencana banjir itu dan lambatnya pemulihan listrik dan layanan-layanan dasar lainnya. Banjir di Yuyao itu merupakan yang terburuk dalam puluhan tahun.
Banjir yang diakibatkan topan tersebut menewaskan sedikitnya enam orang, dan mengakibatkan 11 juta orang tanpa layanan listrik dan air. Banjir itu juga menimbulkan kerusakan senilai US$2 miliar terhadap rumah-rumah, bisnis-bisnis, dan prasarana di Yuyao dan dua kota tetangganya, Ningbo dan Shanghai.
Surat kabar berbahasa Inggris "Global Times" melaporkan Rabu (16/10), ribuan orang ambil bagian dalam protes sehari sebelumnya di Yuyao, provinsi Zhejiang, dan beberapa di antara mereka ditangkap karena melakukan aksi radikal, termasuk melempari polisi dengan batu bata dan menjungkirbalikkan kendaraan-kendaraan pemerintah.
Surat kabar itu melaporkan, warga marah akibat respon pemerintah yang buruk terhadap bencana banjir itu dan lambatnya pemulihan listrik dan layanan-layanan dasar lainnya. Banjir di Yuyao itu merupakan yang terburuk dalam puluhan tahun.
Banjir yang diakibatkan topan tersebut menewaskan sedikitnya enam orang, dan mengakibatkan 11 juta orang tanpa layanan listrik dan air. Banjir itu juga menimbulkan kerusakan senilai US$2 miliar terhadap rumah-rumah, bisnis-bisnis, dan prasarana di Yuyao dan dua kota tetangganya, Ningbo dan Shanghai.