Tautan-tautan Akses

China Tuduh Kapal Filipina Serempet Kapalnya di Perairan yang Disengketakan


Kapal Penjaga Pantai China menggunakan meriam air terhadap kapal Penjaga Pantai Filipina di dekat Second Thomas Shoal yang dikuasai Filipina di Laut Cina Selatan, menghalangi jalur kapal tersebut selama misi pengiriman pasokan pada 5 Agustus 2023. (Foto: via AP)
Kapal Penjaga Pantai China menggunakan meriam air terhadap kapal Penjaga Pantai Filipina di dekat Second Thomas Shoal yang dikuasai Filipina di Laut Cina Selatan, menghalangi jalur kapal tersebut selama misi pengiriman pasokan pada 5 Agustus 2023. (Foto: via AP)

Penjaga Pantai China mengatakan pada Minggu (25/8) bahwa mereka mengambil tindakan terhadap kapal Filipina yang mengabaikan peringatan dan menyebabkan tabrakan ringan dengan kapalnya di Laut China Selatan yang disengketakan, di mana konfrontasi antara kedua pihak semakin meningkat.

Gan Yu, juru bicara penjaga pantai, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kapal Filipina memasuki perairan di sekitar Beting Sabina di Kepulauan Spratly, yang dikenal dalam bahasa Mandarin sebagai Xianbin Reef di Kepulauan Nansha. Gan mengatakan kapal Filipina mengabaikan peringatan dan berlayar menuju kapal penjaga pantai China “secara tidak profesional” dan “berbahaya,” yang menyebabkan kedua kapal saling menyerempet. Dia mengatakan kapal Filipina juga membawa wartawan di atas kapal untuk mengambil gambar guna “memutarbalikkan fakta.”

“Tanggung jawab sepenuhnya berada di pihak Filipina. Kami dengan tegas memperingatkan bahwa pihak Filipina harus segera menghentikan pelanggaran dan provokasi. Jika tidak, mereka harus menanggung semua konsekuensinya,” katanya. Gan tidak merinci tindakan pengendalian apa yang diambil Penjaga Pantai China.

Biro Perikanan dan Sumber Daya Perairan Filipina mengatakan kapalnya menghadapi manuver agresif dan berbahaya dari delapan kapal maritim China. Biro itu mengatakan bahwa tindakan dari pihak China ditujukan untuk menghalangi misi kemanusiaan kapalnya untuk memasok kembali bahan bakar diesel, makanan, dan perlengkapan medis kepada nelayan Filipina.

China dengan cepat memperluas militernya dan menjadi semakin agresif dengan klaim teritorialnya di Laut China Selatan, yang hampir seluruhnya diklaim oleh Beijing. Ketegangan tersebut telah menyebabkan konfrontasi yang semakin sering terjadi, terutama dengan Filipina, meskipun sengketa teritorial yang sudah berlangsung lama juga melibatkan negara-negara lain yang memiliki klaim tumpang tindah, termasuk Vietnam, Taiwan, Malaysia, dan Brunei.

Insiden terbaru itu terjadi beberapa hari setelah kapal penjaga pantai China dan Filipina bertabrakan di dekat Beting Sabina, sebuah atol atau pulau karang yang disengketakan. Setidaknya dua kapal dilaporkan rusak dalam tabrakan pada Senin (19/8) tetapi tidak ada laporan mengenai korban cedera.

Beting Sabina terletak sekitar 140 kilometer di sebelah barat provinsi Palawan Filipina, di zona ekonomi eksklusif Filipina yang diakui secara internasional.

Atol tersebut berada di dekat Beting Second Thomas, titik konflik lain di mana China telah menghambat pasokan ulang pasukan Filipina. China dan Filipina mencapai kesepakatan bulan lalu untuk mencegah konfrontasi lebih lanjut di Beting Second Thomas. [lt/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG