Presiden Donald Trump memuji citra satelit baru-baru ini yang mengisyaratkan Korea Utara tampaknya telah memulai proses pembongkaran fasilitas penting di Stasiun Peluncuran Satelit Sohae di pantai barat laut negara itu.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan kegiatan tersebut sesuai dengan komitmen yang dibuat pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dalam pertemuan puncak dengan Presiden Trump di Singapura. Berikut koresponden VOA Cindy Saine melaporkan dari Departemen Luar Negeri.
Ancaman nuklir Korea Utara merupakan salah satu topik dalam agenda ketika Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Menteri Pertahanan Jim Mattis bertemu dengan mitra mereka dari Australia di California. Citra satelit yang diambil dari fasilitas peluncuran pada bulan Juni, dan satu bulan kemudian pada bulan Juli, tampak menunjukkan kegiatan pembongkaran. Ketika ditanya oleh para wartawan mengenai aktivitas itu, Menteri Pompeo memberikan jawaban dengan hati-hati.
“Kami sudah mendesak agar ada inspektur di lapangan ketika fasilitas uji coba mesin itu dibongkar sesuai dengan komitmen Ketua Kim, dan itu saja komentar saya untuk pagi ini,” jelas Pompeo.
Ketika ditanya langkah-langkah lebih lanjut apa saja yang perlu dilakukan oleh Korea Utara, Menteri Pompeo memberikan jawaban berikut, “Itu mudah. Korea Utara perlu secara tuntas dan sepenuhnya melucuti diri dari senjata nuklir. Itulah langkah yang dijanjikan oleh Ketua Kim dan yang dituntut oleh masyarakat dunia melalui resolusi Dewan Keamanan PBB. Sesederhana itulah.”
Di gedung Kongres Capitol Hill, sebagian anggota Kongres merasa optimistis tetapi juga waspada.
Senator Christopher Coons dari Partai Demokrat menjelaskan, “Ini adalah pertanda pertama bahwa mungkin ada gerakan oleh rezim Korea Utara ke arah pemenuhan komitmen yang dibuatnya. Akan lebih membesarkan hati saya jika kita melihat pemulangan tulang belulang tentara Amerika yang tewas dalam Perang Korea. Akan lebih menggembirakan lagi jika ada rencana terperinci yang dibahas mengenai bagaimana denuklirisasi yang tidak dapat dibalikkan dan dapat diverifikasi itu dilakukan, tetapi ini adalah langkah pertama yang menggembirakan.”
Setelah pertemuan puncak kedua pemimpin bulan Juni lalu, Presiden Trump mengatakan Kim berjanji kepadanya bahwa sebuah fasilitas utama untuk uji coba rudal akan segera dihancurkan. Namun, kesepakatan mereka tidak memuat rincian tentang kapan atau bagaimana Korea Utara akan meninggalkan program senjata nuklirnya atau menutup semua fasilitas nuklir di negara itu.
Trump telah secara terbuka mengakui kepuasannya akan laju negosiasi dengan Korea Utara, dan pekan lalu dia mengatakan “tidak perlu terburu-buru” dalam menyelesaikan pembicaraan dengan Pyongyang karena toh sanksi ekonomi AS dan PBB terhadap Korea Utara tetap berlaku.
Hari Senin, Departemen Luar Negeri, Departemen Keuangan dan Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika mengatakan, “Komunitas internasional tidak dapat meredakan tekanan” sampai Korea Utara benar-benar mengakhiri program senjata nuklirnya.
Trump mengatakan pekan lalu bahwa hubungan Amerika dengan Korea Utara “sangat baik, dan proses denuklirisasi terus bergerak maju.” Dia mengatakan bahwa dengan terealisasinya denuklirisasi Semenanjung Korea kelak, Korea Utara akan memperoleh “manfaat besar dan masa depan yang cerah pada akhir proses itu!.” [lt/uh]