Direktur Inteljen Amerika, James Clapper hari Selasa (3/3) mengatakan, secara perlahan tapi pasti ISIS terbukti menjadi musuh terburuk bagi dirinya sendiri.
“Kebrutalan yang ditunjukkan oleh ISIS, seperti pemenggalan kepala dan pembakaran hidup-hidup, telah menyatukan orang untuk mengambil tindakan (melawan ISIS), bahkan di Timur Tengah sekali pun,” paparnya.
James Clapper yang berbicara di Dewan Hubungan Luar Negeri di New York mengatakan bahwa bukti yang paling nyata terlihat dari jumlah sumbangan (kepada ISIS), yang menurut Clapper “telah sangat merosot”.
“Jumlah sumbangan yang didapat ISIS kini sangat kurang dari 1% dibanding pendapatan mereka tahun lalu,” tambah Clapper.
James Clapper mengatakan beberapa penurunan sumbangan itu juga akibat peningkatan pengawasan oleh negara-negara di seluruh Timur Tengah, yang sebagian dibantu oleh Amerika.
Bulan lalu seorang pejabat tinggi Departemen Keuangan Amerika mengatakan Amerika “cukup berhasil” memblokir akses dana ISIS dan membatasi kemampuan ISIS menggunakan dana yang dimilikinya. Tetapi sumbangan hanya merupakan salah satu cara ISIS memperoleh uang, ada cara-cara lain yang digunakan antara lain merampok dan memeras, menjual minyak dan menyandera orang untuk mendapatkan uang tebusan.
James Clapper juga memperingatkan bahwa melumpuhkan keuangan ISIS saja tidak akan cukup dan Amerika mengalami kesulitan mengatasi pesan-pesan yang disampaikan kelompok itu, karena Amerika “pada umumnya tidak populer” di beberapa bagian dunia Muslim.
“Saya kira pada akhirnya kemampuan kita untuk melakukan hal itu dan untuk benar-benar mendorong perubahan sikap dan mengubah pandangan dunia hanya akan berhasil jika dilakukan (sendiri) oleh penduduk setempat,” katanya.
James Clapper juga menyampaikan adanya kesulitan mengatasi ISIS di Suriah, karena tidak seperti di Irak, Amerika “secara resmi tidak berada di sana”.
