Dalam pidatonya mengenai kebijakan luar negeri, Kamis, di California, Clinton menonjolkan pengalamannya dan mengatakan bahwa akan terjadi kekeliruan sejarahbila rakyat memilih Donald Trump dari Partai Republik sebagai Presiden AS mendatang.
Mengenakan pakaian berwarna oranye, simbol Kesadaran akan Kekerasan Senjata Api, yang diperingati setiap tanggal 2 Juni, Hillary Clinton mengatakan kepada para hadirin di San Diego bahwa Donald Trump tidak siap dan memiliki temperamen yang tidak sesuai untuk memegang jabatan yang memerlukan pengetahuan, kestabilan dan tanggung jawab yang luar biasa besar.
"Gagasan-gagasan Donald Trump tidak cuma berbeda,gagasan-gagasannya sangat tidak masuk akal.Itu sebetulnya bukan gagasan melainkan gerutuan aneh, kemarahan pribadi, dan kebohongan sepenuhnya," kata Clinton.
Clinton mengatakan, pengusaha yang suka berbicara blak-blakan itu tidak bisa dipercaya untuk memegang kode kendali nuklir karena ia bisa menjerumuskan negara ke dalam perang mengingat ia mudah marah.
"Trump adalah orang yang mengatakan seharusnya lebih banyak negara memiliki senjata nuklir, termasuk Arab Saudi.Ia adalah orang yang mengancam akan meninggalkan sekutu-sekutu kita di NATO, negara-negara yang bekerja sama dengan kita memberantas teroris di luar negeri sebelum menyerang kita di dalam negeri."
Clinton juga mengatakan, Trump akan merusak ekonomi Amerika seperti halnya kasino-kasino miliknya yang bangkrut.
Donald Trump, Kamis malam, bereaksi keras terhadap pidato Clinton itu.Dalam pidatonya di San Jose, California, ia membalas tuduhan Clinton dengan mengatakan bahwa temperamennya lebih kuat dan jauh lebih baik dari temperamen Nyonya Clinton.Trump juga mengatakan “Lyin', Crooked” Hillary – atau “Hillary si Pembohong”, istilah yang digunakannya untuk mengolok-olok Hillary Clinton, mengarang-ngarang kebijakan luar negeri Trump.
Donald Trump juga mengeluarkan tanggapan segera di Twitter, sebagaimana kebiasaannya, dengan menyebut penampilan Hillary Clinton buruk dan tidak mencerminkan penampilan seorang presiden.
Hingga saat ini banyak tokoh Partai Republik mengecam Trump seperti halnya banyak tokoh Partai Demokrat. Namun dengan popularitasnya yang semakin berkembang, banyak yang mengganggap Trump satu-satunya peluang Partai Republik merebut kembali kursi kepresidenan.
Hari Kamis, seorang tokoh utama Partai Republik di Kongres, ketua DPR Paul Ryan, menyatakan dukungannya bagi Trump.
"Bukan rahasia bahwa Donald Trump dan saya berbeda pendapat dalam sejumlah hal. Bukan rahasia bahwa dari waktu ke waktu kami berselisih dalam satu atau dua isu.Itu biasa terjadi pada manusia.Itu juga terjadi di Partai Republik. Pertanyaannya adalah: Bisakah kita bersama-sama membangun sebuah proses yang benar-benar mimbantu partai kita bersatu sehingga memiliki kekuatan penuh pada musim gugur mendatang," kata Paul Ryan.
Clinton menegaskan pengalamannya sebagai ibu negara, senator dan menteri luar negeri, dan mengatakan bahwa ia mampu memberikan diplomasi yang stabil yang diperlukan Amerika.
Pidato Clinton itu berlangsung lima hari sebelum California menyelenggarakan pemilihan pendahuluan, yang diperkirakan akan memberinya delegasi yang diperlukan untuk memastikan nominasi calon Presiden dari partainya, meski beberapa jajak pendapat menunjukkan persaingan yang semakin ketat.Saingannya, Bernie Sanders juga telah melangsungkan kampanye besar-besaran di negara bagian itu. [ab/lt]