Tautan-tautan Akses

COVID-19 Ikut Tambah Total Kematian di AS pada 2020 Jadi 3,3 Juta Orang


Jenazah Mohammad Altaf, 48 tahun, yang meninggal karena COVID-19, sedang dikafani oleh para petugas di Layanan Pemakaman Muslim Al-Rayaan, di Brooklyn, New York, 17 Mei 2020. (Foto: John Minchillo/AP, arsip)
Jenazah Mohammad Altaf, 48 tahun, yang meninggal karena COVID-19, sedang dikafani oleh para petugas di Layanan Pemakaman Muslim Al-Rayaan, di Brooklyn, New York, 17 Mei 2020. (Foto: John Minchillo/AP, arsip)

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Centers for Disease Control/CDC), Rabu (31/3). melaporkan bahwa pandemi virus corona ikut mendorong jumlah kematian di Amerika tahun lalu lebih dari 3,3 juta orang, jumlah kematian tertinggi di Amerika dalam satu tahun.

Virus corona pada 2020 lalu menyebabkan sekitar 375 ribu kematian. Virus corona menjadi penyebab kematian tertinggi yang ketiga tahun lalu setelah penyakit jantung dan kanker. Sejak pandemi itu merebak Maret 2020 hingga saat ini, jumlah kematian di Amerika mencapai lebih dari 550 ribu orang.

COVID-19 juga menggantikan bunuh diri sebagai salah satu dari sepuluh penyebab utama kematian.

Direktur CDC Rochelle Walensky mengatakan “data ini sedianya menjadi katalis bagi tiap-tiap warga untuk terus ambil bagian dalam upaya menurunkan jumlah kasus dan mengurangi perebakan COVID-19, juga mendorong agar orang-orang secepat mungkin divaksinasi.”

Angka kematian di Amerika Serikat umumnya setiap tahun meningkat, tetapi jumlah kematian tahun lalu naik hampir 16 persen dibanding tahun sebelumnya. Ini merupakan lonjakan terbesar dalam satu tahun sejak 1918 ketika tentara Amerika tewas dalam Perang Dunia Pertama dan pandemi flu mendorong angka kematian naik 46 persen dibanding pada 1917.

Secara keseluruhan angka kematian tertinggi tahun lalu terjadi di kalangan komunitas kulit hitam, warga suku asli Indian dan Alaska. Angka kematian tertinggi akibat COVID-19 terjadi di komunitas Hispanik.

“Ironisnya berdasarkan kondisi pandemi saat ini, dampak ini masih berlanjut pada tahun 2021 di mana kami terus mendapati bahwa komunitas kulit berwarna bertanggungjawab terhadap sebagian besar kematian ini,” ujar Walensky. [em/jm]

XS
SM
MD
LG