Angin yang lebih tenang dan kelembaban yang lebih tinggi membantu para pemadam kebakaran untuk mengatasi lebih dari 100 kebakaran hutan, Sabtu (12/9), yang terus berkobar di sepanjang Pantai Barat AS. Sementara Presiden Donald Trump mengumumkan akan ke negara bagian California pada Senin (14/9) untuk meninjau langsung dampak kebakaran.
Setelah cuaca panas dan berangin selama berhari-hari, pada Sabtu (12/9) angin mereda dan bergerak ke barat, membawa cuaca yang lebih dingin dan lembab dari laut untuk membantu para pemadam kebakaran di California, Oregon dan Washington, dimana seluruh kota terkena dampaknya dan sedikitnya 28 tewas.
Asap tebal membawa suhu yang lebih rendah dan kelembaban yang lebih tinggi. Tapi juga membawa udara paling kotor dalam 35 tahun di beberapa kota, memicu peringatan kesehatan. Para pejabat memperingatkan warga untuk tetap berada di dalam ruangan.
Di Salem, ibukota negara bagian Oregon, indeks kualitas udara mencapai 512 pada Sabtu pagi (12/9). Padahal tingkat tertinggi skala itu adalah 500. Angka berapapun di atas 200 dianggap "sangat tidak sehat," dan apapun di atas 300 dianggap "berbahaya."
Di Paradise, California, kota yang terkena dampak kebakaran hutan pada 2018, angkanya mencapai 592, menurut situs pelacak PurpleAir.
"Di atas 500 sudah melewati batas," kata Laura Gleim, seorang juru bicara Departemen Kualitas Udara Oregon.
Asap tebal dan kabut menyelimuti banyak bagian wilayah itu, memicu peringatan kesehatan dan mendorong pihak berwenang untuk menganjurkan warga tetap berada di dalam ruangan.
Gedung Putih mengatakan Trump akan bertemu dengan para pejabat lokal dan federal Senin (14/3) di McClellan Park dekat Sacramento untuk diberi pengarahan tentang kebakaran hutan California. [vm/ah]