Sejumlah wisatawan China yang tengah berlibur di Bali, mengajukan perpanjangan izin tinggal. Para wisatawan China ini memilih untuk tetap tinggal di Bali, karena khawatir akan wabah virus korona di negaranya, dan ditutupnya seluruh penerbangan menuju China dari Indonesia.
Beberapa wisatawan asal China yang ditemui tim VOA, mengemukakan alasannya.
“Karena (kondisi) di sana sangat parah.. dan saya belum ingin pulang,” kata Mi Ma.
“Sebenarnya saya ingin pulang.. tapi karena wabah virus korona dan penerbangan ditutup.. jadi kami tidak bisa pulang,” jelas Lua Hailong.
Dalam seminggu terakhir, kantor imigrasi Ngurah Rai, Bali, mencatat lebih dari 300 wisatawan China telah mengajukan perpanjangan izin tinggal.
Sejak 5 Februari lalu, pemerintah Indonesia menutup seluruh rute penerbangan dari dan ke China daratan, sebagai salah satu upaya mencegah masuknya virus korona ke Indonesia.
“Untuk seluruh rute penerbangan dari Bali menuju China daratan ataupun sebaliknya, sudah ditutup atau dihentikan sementara. Jadi berdasarkan weekly schedule, total ada 240 penerbangan yang dihentikan, namun demikian sebagai pengecualian Hong Kong dan Taipei ...Taiwan…,” kata Humas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Arie Ahsanurrohim.
Sabtu 8 Februari lalu, pemerintah China telah memfasilitasi penjemputan sekitar 61 warga China dari Bali, yang terlantar akibat penutupan penerbangan. Sementara sebagian lagi memilih untuk tetap tinggal.
Pemerintah Indonesia sendiri menyatakan, hingga saat ini belum menemukan kasus infeksi korona di wilayah Indonesia.
Terkait laporan media tentang warga negara China yang positif terinfeksi virus korona usai berkunjung ke Bali, pejabat dinas kesehatan Bali bergerak cepat dengan langsung melakukan investigasi.
“Setelah kami melakukan diskusi dan analisa… melihat dari masa inkubasi dan perjalanan tamu China dari Wuhan itu kan sudah lewat, kemungkinannya tamu itu terkena (virus) di Cina (Wuhan).. Kalau misalnya dia terkena (virus) di China lalu ke Bali, mustinya masyarakat kita ada yang terpapar... Tapi kalau kita lihat kan tidak ada…,” kata I Wayan Widia, Kabid P2P Dinas Kesehatan Bali.
Wisatawan asal China merupakan wisatawan manca negara kedua terbesar yang berkunjung ke Bali, tahun 2019 lalu. Dari 6,3 juta wisatawan asing yang datang ke Bali, lebih dari 1,1 juta di antaranya adalah wisatawan asal China.
Penutupan penerbangan dari China, jelas berdampak terhadap dunia pariwisata Bali.
Akibat wabah virus korona, disusul dengan penutupan rute penerbangan dari China, dinas pariwisata Bali mencatat setidaknya 20 ribu wisatawan asal China membatalkan kunjungannya ke Bali, dalam kurun satu bulan terakhir.
Seperti dijelaskan oleh Kepala Kantor Dinas Pariwisata Bali, I Putu Astawa, “Dampak dari penurunan kunjungan ini pastilah berdampak pada, yang pertama flight.. kedua, biro perjalanan, yang ketiga... para guide kami, hotel kami, juga obyek-obyek di destinasi... Termasuk juga toko-toko souvenir yang biasa dikunjungi wisatawan...”
Namun demikian pemerintah setempat tetap optimis kondisi ini akan segera membaik, mengingat Bali telah beberapa kali menghadapi kondisi serupa, seperti wabah SARS serta serangan bom Bali pada tahun 2002 dan 2005. [au/es]