Tautan-tautan Akses

Data: Proporsi Vaksinasi bagi Warga Kulit Hitam dan Hispanik Lebih Kecil


Petugas kesehatan AS menerima vaksinasi di Pacoima, California (foto: dok).
Petugas kesehatan AS menerima vaksinasi di Pacoima, California (foto: dok).

Data awal tentang vaksinasi virus corona yang dikeluarkan hari Senin (1/2) menunjukkan warga kulit hitam dan Hispanik menerima proporsi vaksinasi yang lebih kecil dibanding perwakilan mereka dari kalangan pekerja layanan kesehatan dan penghuni rumah lansia, dua kelompok prioritas untuk divaksinasi awal.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) – yang merilis data itu – mengatakan, Amerika membutuhkan data yang lebih lengkap tentang ras dan etnis orang-orang yang divaksinasi.

Warga kulit hitam dan Hispanik adalah kelompok masyarakat yang sangat terpukul Covid-19, dengan jumlah kematian yang tidak proporsional; dan para pejabat kesehatan telah berulangkali menyerukan kesetaraan dalam distribusi vaksin.

Data ras hanya tersedia untuk sekitar separuh dari 12,9 juta orang yang divaksinasi di Amerika antara 14 Desember 2020 hingga 14 Januari 2021.

CDC mengatakan jumlah warga kulit hitam Amerika divaksinasi pada periode itu adalah 5,4%; meskipun data menunjukkan jumlah warga kulit hitam yang menjadi pekerja layanan kesehatan mencapai 16% dan yang menjadi penghuni rumah lansia mencapai 14%.

Warga Hispanik yang divaksinasi mencapai 11,5%; sementara jumlah warga Hispanik yang menjadi pekerja layanan medis mencapai 13% dan yang menjadi penghuni rumah lansia mencapai 5%.

Sementara kelompok warga kulit putih yang divaksinasi mencapai 60,4%. Jumlah warga kulit putih yang menjadi pekerja layanan kesehatan adalah 60%, sementara yang tinggal di rumah lansia mencapai 75%.

Kepala Satuan Tugas Kesetaraan Kesehatan Covid-19 di pemerintahan Biden, Marcella Nunez-Smith mengatakan kepada wartawan data itu sejauh ini menunjukkan bahwa warga kulit hitam dan warga non-kulit putih lainnya tidak divaksinasi pada tingkat yang sama dengan warga kulit putih Amerika.

Ditambahkannya, jika data mereka yang sudah divaksinasi dikumpulkan, akan tampak ketidakseimbangan yang lebih besar.

Dengan menggunakan data statistik penduduk Amerika tahun 2019, New York City hari Minggu (31/1) melaporkan bahwa meskipun jumlah warga kulit hitam di kota itu mencapai 24% dari jumlah penduduk, sejauh ini baru 11% yang divaksinasi virus corona.

Dari mereka yang melaporkan etnisnya, data pemerintah federal menunjukkan bahwa 14,4% dilaporkan sebagai etnis beragam atau lainnya, 6% Asia dan 2% warga suku asli Indian atau suku asli Alaska.

Selain terbatasnya ketersediaan data ras, CDC melaporkan bahwa laporan itu juga harus menghitung berbagai kriteria pelaksanaan vaksiinasi di antara negara bagian dan pusat vaksinasi. [em/jm]

XS
SM
MD
LG