Tautan-tautan Akses

Debat Kedua, Prabowo Usung Ekonomi Kerakyatan, Jokowi Janjikan Pemerataan Ekonomi


Debat kedua calon presiden Indonesia (VOA/Fathiyah Wardah)
Debat kedua calon presiden Indonesia (VOA/Fathiyah Wardah)

Dalam debat kedua calon presiden, Capres Prabowo Subianto mengusung ekonomi kerakyatan sementara Jokowi janjikan pemerataan ekonomi di semua daerah.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) kembali menggelar debat calon presiden. Debat di Hotel Gran Melia ini berbeda dengan debat sebelumnya. Debat pertama yang diselenggarakan KPU menghadirkan calon presiden dan wakil presiden sedangkan debat yang diselenggarakan Minggu malam ini hanya dilakukan oleh calon presiden.

Pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial merupakan tema yang diusung pada debat kedua itu.

Calon Presiden nomor urut 2 Joko Widodo mendapatkan kesempatan pertama dalam memaparkan visi misinya. Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi ditunjukan untuk kemakmuran rakyat atau ekonomi berdikari. Diapun menyatakan bahwa pembangunan ekonomi dimulai dari peningkatan sumber daya manusianya (SDM) terlebih dahulu.

Peningkatan SDM lanjutnya akan dilakukan melalui pendidikan yaitu dengan meluncurkan Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat karena dengan pembangunan manusia, Indonesia akan memiliki manusia praduktifitas dan memiliki daya saing.

Jokowi berjanji akan melakukan pemerataan ekonomi di semua daerah jika terpilih sebagai presiden. Selain akan memperhatikan koperasi, usaha kecil menengah, pasar tradisional dan pertanian, Jokowi juga akan membangun tol laut sumatera hingga ujung Papua untuk mencapai pemerataan tersebut.

Jokowi juga akan memaksimalkan pembangunan double track kereta api di Jawa, Kalimantan, dan Papua.

Sementara itu calon presiden nomor urut satu Prabowo Subianto berjanji akan menutup kebocoran negara yang angkanya diprediksi mencapai Rp1000 trilliun per tahun. Uang negara yang hilang itu dapat dijadikan modal untuk membangun ekonomi kerakyatan seperti pendidikan dan kesehatan gratis.

Mantan Danjen Kopassus itu juga menegaskan bahwa ia akan memberikan uang dari kota ke desa dengan mengalokasikan minimal Rp1 milliar ke setiap desa per tahunnya.

Dia juga mengatakan apabila terpilih akan meminimalkan korupsi dari APBN dan APBD, menaikan penghasilan rata-rata rakyat Indonesia dua setengah kali lipat, akan menambah sawah 2 juta hektar, menambah dua juta hektar untuk bio etanol, membangun 3000 kilometer jalan raya, 4 ribu kilometer jalur kereta api, menambah bank untuk petani, nelayan, bank koperasi juga lembaga tabungan haji.

Agar ekonomi rakyat tidak mati akibat dari investasi asing lanjutnya ia akan memperkuat koperasi, usaha kecil dan menengah, dan mengalirkan dana yang lebih banyak untuk memperkuat ekonomi.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Burhanuddin Muhtadi menyatakan debat capres sebenarnya hanya mempengaruhi pilihan dari 20 persen pemilih Indonesia.
XS
SM
MD
LG