Pihak berwenang di ibukota India memerintahkan agar sekolah-sekolah tutup hingga Selasa, mulai membagikan masker ke murid-murid, dan menetapkan situasi darurat kesehatan umum sementara tingkat polusi udara naik ke kadar berbahaya di kota berpenduduk 20 juta orang itu.
New Delhi, salah satu ibukota yang paling tercemar di dunia, dilingkupi kabut asap abu-abu beracun pekan ini, sementara kualitas udara merosot ke tingkat terburuk sejak Januari.
Seraya memperingatkan tentang dampak udara kotor bagi kesehatan, satu panel pakar yang ditunjuk Mahkamah Agung hari Jumat menyatakan, “Perhatian khusus harus diberikan kepada anak-anak, lansia dan kaum rentan” dan memperingatkan warga agar tidak berolahraga di luar ruangan.
Menteri Utama Delhi Arvind Kejriwal mengumumkan pihak berwenang akan membagikan 5 juta masker antipolusi untuk siswa dan orang tua mereka. Ia mengatakan udara kotor itu disebabkan asap yang membubung di kota itu sekarang ini, sewaktu petani di negara bagian-negara bagian sekitarnya membakar jerami di ladang untuk persiapan bercocok tanam.
Kejriwal mencuit, “Delhi telah berubah menjadi kamar gas akibat asap dari pembakaran tanaman di negara bagian-negara bagian tetangganya. Penting sekali bagi kita untuk melindungi diri dari udara beracun ini.”
Menurut beberapa dokter di New Delhi, yang telah lama memperingatkan bahwa lingkungan beracun membuat warga rentan terpapar berbagai penyakit pernapasan, masker polusi tidak cukup melindungi warga dari udara kotor dan mengajurkan masyarakat agar sebanyak mungkin tinggal di dalam ruangan. [uh/lt]