Jepang melaporkan Rabu (19/8) bahwa defisit perdagangannya naik bulan Juli ke tingkat tertinggi dalam lima bulan terakhir, karena ekspor melamban dan impor turun kurang dari perkiraan semula.
Defisit bulan Juli mencapai 268,1 milyar yen (US$2,2 milyar), sedangkan defisit bulan Juni adalah 70,5 milyar yen atau $566 juta. Ekspor meningkat 7,6 persen ke 6,7 triliun yen atau $53,5 milyar sementara impor turun 3,2 persen menjadi 6,9 triliun yen atau $55,7 milyar.
Harga impor minyak dan gas yang lebih rendah telah mengurangi defisit perdagangan Jepang belakangan ini, dan defisit bulan Juli adalah 72 persen lebih rendah daripada defisit setahun sebelumnya. Namun, impor tidak turun sebesar yang diperkirakan sebelumnya, dan kelemahan yen turut melawan kenaikan impor.