Tautan-tautan Akses

Delegasi AS Bertemu Putra Mahkota Saudi, Emir Qatar


Senator AS John McCain (foto: dok.)
Senator AS John McCain (foto: dok.)

Delegasi senator AS mengadakan pertemuan terpisah dengan Putra Mahkota Arab Saudi dan Emir Qatar, Sabtu (17/1).

Delegasi senator Amerika yang dipimpin John McCain mengadakan pertemuan secara terpisah dengan Putra Mahkota Arab Saudi Salman dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, yang merupakan bagian dari lawatan yang memusatkan perhatian pada pelatihan para pemberontak Suriah.

Sebuah pesan resmi di akun Twitter McCain, Senator dari partai Republik mewakili negara bagian Arizona itu mengatakan, delegasi Amerika juga bertemu dengan Kepala Koalisi Nasional Suriah yang didukung Barat, Ahmed al-Jarba, dan komandan program pelatihan dan perlengkapan Arab Saudi. Arab Saudi adalah bagian dari koalisi pimpinan Amerika yang melakukan serangan udara di Suriah melawan kelompok negara Islam atau ISIS.

Sewaktu pertemuan itu dilangsungkan, ratusan warga sipil melarikan diri dari daerah-daerah yang dikuasai pemberontak di dekat Damaskus, yang telah diblokir selama lebih dari satu tahun.

Arab Saudi dan Qatar adalah pendukung setia kelompok oposisi Suriah, yang telah bertempur selama hampir empat tahun untuk menggulingkan Presiden Bashar Al Assad.

Pertemuan beberapa senator Amerika dengan pejabat Arab Saudi dan Qatar itu berlangsung hari Sabtu (17/1), sehari setelah Pentagon mengatakan akan mengirim sedikitnya seribu tentara dan pasokan ke Turki, Arab Saudi dan Qatar untuk membantu melatih para pemberontak Suriah.

Juru bicara Pentagon Laksamana John Kirby mengatakan pelatihan oleh gabungan pasukan konvensional dan pasukan khusus Amerika itu akan dimulai pada awal musim semi mendatang.

Tetapi senator faksi Republik dari negara bagian South Carolina – Lindsey Graham yang ikut menemani McCain, dalam acara “Meet the Press” NBC mengatakan pemberontak tidak bisa mengalahkan kelompok ISIS tanpa zona bebas terbang untuk melindungi mereka dari pesawat-pesawat pemerintah Suriah.

Media pemerintah Suriah mengatakan sedikitnya dua ribu warga sipil tewas – termasuk seribu anak-anak – dan sekitar 350 orang bersenjata telah menyerahkan diri.

Badan pengamat HAM Suriah yang berkantor di Inggris – yang mengandalkan informasi dari jaringan aktivis di dalam Suriah – memperkirakan jumlah korban tewas mencapai 1.200 orang.Pentagon mengatakan hari Jumat (16/1), sebanyak seribu pasukan Amerika dan tenaga pelatih akan dikirim ke medan latihan di Turki, Arab Saudi dan Qatar untuk membantu persenjataan dan pelatihan bagi kelompok oposisi Suriah.

XS
SM
MD
LG