Tautan-tautan Akses

Delegasi China akan Kunjungi Korut untuk Rayakan Peringatan Penting


Parade militer dalam perayaan peringatan 70 tahun Partai Pekerja Korea Utara di Pyongyang, Korea Utara. Delegasi pejabat tinggi China akan mengunjungi Korea Utara pekan ini untuk menghadiri perayaan hari libur nasional penting. (Foto: AP)
Parade militer dalam perayaan peringatan 70 tahun Partai Pekerja Korea Utara di Pyongyang, Korea Utara. Delegasi pejabat tinggi China akan mengunjungi Korea Utara pekan ini untuk menghadiri perayaan hari libur nasional penting. (Foto: AP)

Delegasi pejabat tinggi China akan mengunjungi Korea Utara pekan ini untuk menghadiri perayaan hari libur nasional penting, kata kedua belah pihak pada Kamis (7/9).

Pyongyang merayakan peringatan 75 tahun berdirinya negara tersebut pada tanggal 9 September dan negara bersenjata nuklir tersebut sebelumnya mengindikasikan akan mengadakan "parade militer" untuk memperingati acara tersebut.

Sebuah delegasi yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri China Liu Guozhong "akan mengunjungi DPRK untuk berpartisipasi dalam perayaan ulang tahun negara tersebut yang ke-75", kata Kantor Berita Pusat Korea, menggunakan akronim resmi negara tersebut.

Kunjungan tersebut dilakukan “atas undangan” partai dan pemerintah Korea Utara, tambahnya.

Kementerian Luar Negeri China mengonfirmasi perjalanan tersebut, dengan mengatakan delegasi tersebut akan mengunjungi Korea Utara "mulai tanggal 8 September."

Lambang bendera China dan Korea Utara di sebuah restoran di China. (Foto: Reuters)
Lambang bendera China dan Korea Utara di sebuah restoran di China. (Foto: Reuters)

“Kami percaya bahwa dengan upaya bersama dari kedua belah pihak, kunjungan ini akan sukses dan mendorong pendalaman dan pengembangan lebih lanjut hubungan China-DPRK,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning.

“China dan Korea Utara adalah tetangga dekat yang dihubungkan oleh pegunungan dan sungai, dan kedua pihak serta negara selalu menjaga tradisi komunikasi yang bersahabat.”

Beijing adalah sekutu dan penyumbang ekonomi terpenting bagi Korea Utara. Hubungan mereka terjalin akibat pertumpahan darah dalam Perang Korea pada 1950an.

Korea Utara sebagian besar tertutup dari dunia luar sejak awal tahun 2020, ketika negara tersebut menutup perbatasannya sebagai respons terhadap pandemi COVID-19.

Namun setelah tiga tahun menjalani isolasi akibat COVID-19, semakin banyak tanda-tanda bahwa Pyongyang mungkin menjadi lebih fleksibel dalam kontrol perbatasan.

Penerbangan komersial internasional pertama Korea Utara dalam tiga tahun terakhir mendarat di Beijing bulan lalu.

Pyongyang juga mengizinkan delegasi atletnya menghadiri kompetisi taekwondo di Kazakhstan pada bulan Agustus.

Kunjungan terbaru ini terjadi kurang dari dua bulan setelah delegasi tingkat tinggi China dan Rusia mengunjungi Pyongyang.

Mereka menghadiri parade militer di ibu kota Korea Utara bulan lalu dan menjadi pejabat asing pertama yang mengunjungi negara tersebut setelah bertahun-tahun.

Delegasi China dipimpin oleh anggota politbiro Li Hongzhong. Selama parade, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berdiri di antara Li dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, yang juga sedang mengunjungi negara tersebut.

Kim mengajak Shoigu berkeliling ke pameran pertahanan besar-besaran di Pyongyang, dan secara pribadi memandu ia melihat persenjataan terbaru dan tercanggih negaranya.

Ada spekulasi yang berkembang bahwa Kim – yang jarang meninggalkan Korea Utara – akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas perdagangan senjata di sela-sela forum penting di Vladivostok minggu depan. [ab/lt]

Forum

XS
SM
MD
LG