Adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah tiba di Korea Selatan.
Kim Yo-jong merupakan orang pertama dari keluarga penguasa lama Korea Utara yang mengunjungi Korea Selatan sejak akhir Perang Korea 1950-1953. Ia dan rombongannya, termasuk kepala negara seremonial Korea Utara Kim Yong Nam, mendarat di Bandara Internasional Incheon, Jumat.
Kim Yo-jong, anggota senior Partai Pekerja yang berkuasa di Korea Utara dan seorang penasihat kunci bagi kakaknya itu.
PBB mengizinkan delegasi tingkat tinggi Korea Utara mengunjungi Korea Selatan untuk mengikuti Olimpiade, mengecualikan mereka dari sanksi-sanksi terhadap rezim represif itu.
Pengecualian itu berpengaruh langsung pada Choe Hwei, pemimpin senior Partai Pekerja Korea Utara, yang masuk daftar sanksi PBB sejak 2 Juni 2017, dan dikenai larangan bepergian serta dibekukan asetnya.
Misi Korea Selatan di PBB memberitahu komite Dewan Keamanan bahwa delegasi beranggotakan 22 orang dari Korea Utara itu diperkirakan akan menghadiri upacara pembukaan hari Jumat dan tinggal hingga Minggu.
Pengecualian oleh PBB itu juga memungkinkan delegasi Korea Utara membawa pulang barang-barang mewah yang impornya dilarang.
Korea Selatan mengajukan pengecualian itu dengan memberitahu komite PBB dalam sepucuk surat bahwa kunjungan itu “akan menjadi peluang yang tepat waktu untuk mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea dan sekitarnya.”
Baca juga: Presiden Korsel akan Bertemu Saudara Perempuan Kim Jong-un
Kim Yo-jong masuk daftar hitam Departemen Keuangan Amerika, tetapi bukan daftar hitam PBB.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in akan makan siang bersama dengan delegasi tersebut hari Sabtu.
Acara makan siang tersebut akan menjadi puncak dari serangkaian upaya diplomatik antara kedua negara yang bersaingan sengit itu, yang diawali sewaktu Presiden Moon menyetujui tawaran pemimpin Korea Utara Kim Jong-un untuk mengirimkan atlet-atlet negaranya ke Olimpiade Pyeongchang. Tawaran itu dikemukakan Kim dalam suatu pidato Tahun Baru. [uh]