Wartawan setempat mengatakan pada suatu ketika kerumunan bersemangat yang terdiri dari sejumlah besar anak-anak muda mengangkat tangan mereka dan menyanyikan “masyarakat bergerak, kami memperhatikan, kami menghormati rakyat Senegal”.
Puluhan polisi anti huru-hara dengan kendaraan lapis baja mengawasi demonstrasi itu tapi mengatakan mereka ada disana hanya untuk menjaga keamanan.
Sebelum demonstrasi itu dimulai hari Selasa siang pemerintah mengumumkan mengijinkan demonstrasi itu. Gerakan oposisi M23 yang menghimbau protes itu menjanjikan demonstrasi akan tetap berlangsung damai.
Kontroversi pemilu Senegal makin mendalam hari Jumat, setelah pengadilan konstitusi mengatakan Presiden Wade akan mencalonkan diri untuk pemilihan tanggal 26 Februari mendatang.
Konstitusi Senegal membatasi presiden pada dua masa jabatan. Meski demikian Presiden Wade berpendapat ketentuan itu tidak berlaku baginya karena disahkan menjadi UU setelah ia terpilih.
Keputusan itu memicu kerusuhan di seluruh negara Afrika Barat itu dan menewaskan setidaknya tiga orang.