Polisi di London, ibu kota Inggris, bentrok dengan para demonstran dalam sebuah unjuk rasa menentang pengetatan pembatasan terkait virus corona.
Serangkaian unjuk rasa itu terjadi beberapa jam setelah Wali Kota London memperingatkan bahwa "kemungkinan besar" London akan segera memberlakukan pembatasan yang lebih ketat guna mencegah penambahan infeksi secara tajam.
Bentrokan pecah Sabtu (19/9) ketika polisi berusaha membubarkan ratusan demonstran yang berkumpul di Lapangan Trafalgar London.
Dalam Aksi "Tolak dan Aksi demi Kebebasan," puluhan orang mengangkat spanduk dan poster bertuliskan "Ini adalah Tirani" dan meneriakkan "Kebebasan!"
Pemerintah Inggris melarang kerumunan lebih dari enam orang pekan ini guna mencegah naiknya kasus Covid-19.
Pengetatan aturan pembatasan sosial juga telah diberlakukan di banyak bagian kota-kota di Inggris barat laut, berdampak pada 13,5 juta orang.
Namun para pejabat mempertimbangkan pembatasan nasional yang lebih ketat, setelah Perdana Menteri Boris Johnson pada Jumat (18/9) mengukuhkan bahwa Inggris "kini mengalami gelombang kedua" virus corona, menyusul tren yang terjadi di Perancis, Spanyol dan seluruh Eropa.
Wali Kota London Sadiq Khan mengatakan kota itu mungkin akan memberlakukan sebagian pembatasan yang telah diberlakukan di tempat lain di Inggris. Upaya pembatasan yang dimaksud termasuk jam malam, penutupan pub lebih awal dan pelarangan kunjungan ke rumah-rumah. [vm/ft]