Konvensi Partai Republik resmi dibuka di Tampa Bay Times Forum, Tampa, Florida Senin siang (27/8). Acara pembukaan berlangsung sangat singkat karena khawatir memburuknya situasi di tengah hantaman badai tropis Isaac. Namun 200-an demonstran yang berunjuk rasa di luar arena konvensi guna memrotes beberapa kebijakan bakal calon presiden Mitt Romney pantang surut langkah.
“Food Not Bombs” (Makanan Bukan Bom) adalah salah satu spanduk besar yang dibawa para demonstran disamping berbagai poster lainnya.
Menurut Marianne, salah seorang demonstran yang mengenakan pakaian hitam hitam dan membawa poster “I know you’re lying, Ryan” (Saya tahu kamu berbohong, Ryan), ia merupakan bagian dari kelompok demonstran Occupy Tampa yang sudah sering berunjuk rasa di sekitar kota tersebut. Menurut rencana, 5.000 demonstran dari 60 kelompok, antara lain Occupy Tampa, Students for a Democratic Society, Veterans for Peace dan Code Pink akan bergabung dalam unjuk rasa Senin siang.
Namun kekhawatiran bakal memburuknya badai Isaac membuat banyak demonstran membatalkan niatnya. Enam belas bis yang sedianya berangkat dari New York dan Miami juga enggan berangkat karena pertimbangan cuaca. Tetapi para demonstran lainnya tidak gentar.
“Berdemonstrasi merupakan salah satu hal yang bisa saya lakukan selain memberikan suara dalam pemilu. Saya memrotes kebijakan-kebijakan ekonomi terutama karena orang tidak lagi bisa membeli cukup makanan, tidak punya uang untuk membayar sewa rumah atau pendidikan bagi anak-anak mereka. Saya sebenarnya memrotes kebijakan pemerintah tapi dalam demonstrasi hari ini, saya ingin menyuarakan bahwa saya tidak ingin Mitt Romney jadi presiden. Mitt Romney akan membuat Amerika mundur 50 tahun atau bahkan lebih,” ujar Marianne.
Meskipun memrotes kebijakan pemerintah saat ini, beberapa demonstran yang diwawancarai mengaku masih akan memilih Barack Obama dalam pemilu mendatang.
“Saya masih akan tetap memilih Barack Obama karena meskipun saya tidak setuju dengan beberapa kebijakannya, tapi saya kira ia tetap merupakan calon yang paling tepat. Setidaknya ia berusaha keras untuk kita. Hanya saja kerja kerasnya banyak diblokir di Kongres. Saya tetap menilai ia presiden yang jujur dan dapat dipercaya. Saya senang jika ia tetap jadi presiden,” tambah Marianne.
Sementara itu, sesuai rencana Konvensi Partai Republik secara resmi dibuka Senin siang oleh Ketua Panitia Partai Republik Reince Priebus. Acara pembukaan berlangsung sangat singkat karena langsung dinyatakan reses hingga Selasa siang (28/8).
Dalam kesempatan itu Reince Priebus juga mengaktifkan “debt clock” atau jam utang, yaitu papan informasi tentang jumlah uutang nasional hingga saat ini yang dipasang di salah satu sisi arena Konvensi Partai Republik di Tampa Bay Times Forum. Saat diaktifkan jam 2 siang, utang nasional menunjukkan angka US$15,9 triliun.
Menurut rencana, sejumlah gubernur negara bagian dan senator akan berpidato dalam konvensi Selasa. Pidato yang paling ditunggu-tunggu tampaknya adalah pidato Gubernur New Jersey Chris Christie dan istri bakal calon presiden Ann Romney.
“Food Not Bombs” (Makanan Bukan Bom) adalah salah satu spanduk besar yang dibawa para demonstran disamping berbagai poster lainnya.
Menurut Marianne, salah seorang demonstran yang mengenakan pakaian hitam hitam dan membawa poster “I know you’re lying, Ryan” (Saya tahu kamu berbohong, Ryan), ia merupakan bagian dari kelompok demonstran Occupy Tampa yang sudah sering berunjuk rasa di sekitar kota tersebut. Menurut rencana, 5.000 demonstran dari 60 kelompok, antara lain Occupy Tampa, Students for a Democratic Society, Veterans for Peace dan Code Pink akan bergabung dalam unjuk rasa Senin siang.
Namun kekhawatiran bakal memburuknya badai Isaac membuat banyak demonstran membatalkan niatnya. Enam belas bis yang sedianya berangkat dari New York dan Miami juga enggan berangkat karena pertimbangan cuaca. Tetapi para demonstran lainnya tidak gentar.
“Berdemonstrasi merupakan salah satu hal yang bisa saya lakukan selain memberikan suara dalam pemilu. Saya memrotes kebijakan-kebijakan ekonomi terutama karena orang tidak lagi bisa membeli cukup makanan, tidak punya uang untuk membayar sewa rumah atau pendidikan bagi anak-anak mereka. Saya sebenarnya memrotes kebijakan pemerintah tapi dalam demonstrasi hari ini, saya ingin menyuarakan bahwa saya tidak ingin Mitt Romney jadi presiden. Mitt Romney akan membuat Amerika mundur 50 tahun atau bahkan lebih,” ujar Marianne.
Meskipun memrotes kebijakan pemerintah saat ini, beberapa demonstran yang diwawancarai mengaku masih akan memilih Barack Obama dalam pemilu mendatang.
“Saya masih akan tetap memilih Barack Obama karena meskipun saya tidak setuju dengan beberapa kebijakannya, tapi saya kira ia tetap merupakan calon yang paling tepat. Setidaknya ia berusaha keras untuk kita. Hanya saja kerja kerasnya banyak diblokir di Kongres. Saya tetap menilai ia presiden yang jujur dan dapat dipercaya. Saya senang jika ia tetap jadi presiden,” tambah Marianne.
Sementara itu, sesuai rencana Konvensi Partai Republik secara resmi dibuka Senin siang oleh Ketua Panitia Partai Republik Reince Priebus. Acara pembukaan berlangsung sangat singkat karena langsung dinyatakan reses hingga Selasa siang (28/8).
Dalam kesempatan itu Reince Priebus juga mengaktifkan “debt clock” atau jam utang, yaitu papan informasi tentang jumlah uutang nasional hingga saat ini yang dipasang di salah satu sisi arena Konvensi Partai Republik di Tampa Bay Times Forum. Saat diaktifkan jam 2 siang, utang nasional menunjukkan angka US$15,9 triliun.
Menurut rencana, sejumlah gubernur negara bagian dan senator akan berpidato dalam konvensi Selasa. Pidato yang paling ditunggu-tunggu tampaknya adalah pidato Gubernur New Jersey Chris Christie dan istri bakal calon presiden Ann Romney.