Massa pengunjuk rasa, yang menurut penyelenggara, berjumlah lebih dari 10 ribu orang membakar patung pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi yang mereka minta supaya membuka pintu perbatasan Myanmar dengan Bangladesh.
Aksi protes serupa juga terjadi di Indonesia, Malaysia dan Thailand.
Seorang pejabat PBB, John McKissick menuduh Myanmar melakukan "pembersihan etnis" terhadap Muslim Rohingya, menyusul keluarnya laporan yang menuduh tentara Myanmar menembaki penduduk desa etnis Rohingya yang mencoba menyelamatkan diri ke Bangladesh.
Dalam beberapa pekan belakangan ribuan warga Muslim Rohingya masuk ke Bangladesh, menyelamatkan diri dari kekerasan dan pelecehan seksual. Pejabat-pejabat Bangladesh mengatakan bahwa masih ada ribuan lagi yang menunggu di perbatasan untuk menyeberang masuk ke Bangladesh.
“Amat sulit bagi Bangladesh untuk mengatakan, perbatasan antara kedua negara dibuka, sebab itu hanya akan mendorong pemerintah Myanmar meneruskan kekejaman dan mendorong Rohingya keluar sampai pemerintah Myanmar mencapai tujuannya melakukan "pembersihan etnis" terhadap Muslim yang minoritas di Myanmar," kata McKissick.
Warga Budha dan Muslim di Myanmar mulai terlibat dalam konflik sekitar empat tahun lalu, memaksa banyak di antara mereka menyelamatkan diri dari kekerasan yang terjadi. Banyak di antara pengungsi tersebut menjadi korban perdagangan manusia dan penyelundup. [ps/al]