Lebih dari seribu orang melancarkan aksi duduk di bandara Hong Kong, Jumat (26/7), memperingatkan para pengunjung mengenai demonstrasi baru-baru ini di kota tersebut, yang sebagian di antaranya menyebabkan jatuhnya korban.
Demonstran dan staf bandara, yang mengenakan baju berwarna hitam, juga mengkritik tanggapan polisi terhadap serangan yang dilakukan terhadap demonstran prodemokrasi.
Rekaman video dari ponsel yang diunggah di media sosial memperlihatkan para penyerang yang diduga anggota "gangster Triad" menyerang para demonstran dengan pipa dan galah di stasiun kereta bawah tanah Hong Kong pada hari Minggu.
Protes itu bermula dari seruan untuk mengakhiri legislasi yang sekarang ini dibekukan, untuk mengekstradisi warga Hong Kong yang didakwa melakukan pelanggaran kriminal ke China untuk diadili, serta demonstrasi menuntut reformasi demokrasi dan diakhirinya cengkeraman ketat Beijing terhadap teritori tersebut.
Eksekutif Hong Kong Carrie Lam meminta maaf atas kekacauan yang disebabkan legislasi ekstradisi itu dan menyatakan legislasi itu kini “mati.”
Pawai lain direncanakan berlangsung hari Sabtu ini (26/7) di Yuen Long, kawasan di mana gerombolan lelaki berbaju putih secara brutal menyerang orang-orang di sebuah stasiun kereta api hari Minggu lalu, setelah unjuk rasa prodemokrasi besar-besaran. Puluhan orang cedera dan enam orang yang oleh polisi dituduh memiliki hubungan dengan kelompok penjahat, ditahan. [uh/ab]
