Ratusan demonstran pro-demokrasi Hong Kong bentrok dengan polisi ketika mencoba memperluas protes mereka di luar markas pemerintah.
Demonstran menerobos garis polisi Senin (1/12) pagi dalam upaya menguasai jalan utama di distrik Admiralty. Ratusan polisi anti huru-hara bersenjata semprotan gas air mata dan pentungan mendorong mereka mundur, melukai beberapa demonstran dan menangkap sedikitnya 18 orang.
Pejabat-pejabat polisi mengatakan "tidak punya pilihan lain" selain menggunakan semprotan gas air mata dan pentungan dalam upaya mengatasi bentrokan itu.
Ketua Partai Buruh dan anggota legislatif yang pro-demokrasi Lee Cheuk Yan, kepada VOA mengatakan, ia datang ke lokasi protes karena khawatir akan keselamatan demonstran. Ia berharap meredakan ketegangan dan mencegah demonstran bentrok dengan polisi.
Itu adalah bentrokan terbaru dalam rangkaian bentrokan antara polisi dan demonstran dalam seminggu ini. Demonstrasi telah berlangsung sejak akhir September, tetapi jumlah demonstran terus mengecil.