Demonstran antipemerintah menyatakan sedikitnya 15 orang mengalami luka tikam di Lapangan Tahrir, Baghdad, lokasi pusat gerakan mereka, setelah partai-partai politik dan milisi dukungan Iran sempat bergabung sebentar dengan mereka, sehingga menimbulkan kekhawatiran penyusupan oleh pihak berwenang.
Para legislator mengadakan sidang di parlemen, Kamis (5/12) untuk mengamendemen undang-undang yang mengatur tentang ganti rugi agar mencakup korban operasi militer, demikian agenda sidang yang diterima Associated Press.
Ada lebih dari selusin serangan pisau pada sore hari, saat para demonstran yang bergabung dengan partai-partai politik dan milisi dukungan Iran mundur dari Tahrir, kata tiga demonstran dan seorang saksi mata. Tidak ada laporan mengenai korban tewas.
Seorang demonstran lainnya yang meminta namanya tidak disebut menyatakan serangan-serangan tersebut “mungkin telah dilakukan oleh beberapa pihak atau seseorang yang ingin menyulut masalah dengan para pihak.”
Para pejabat Irak telah berulang kali memperingatkan tentang para penyusup di kalangan demonstran damai dalam upaya mengambil alih gerakan tersebut. [uh/lt]