Ribuan warga Libya turun ke jalanan kota Benghazi, menuntut pemimpin mereka Moammar Gaddafi mengundurkan diri.
Demonstrasi di kota terbesar kedua Libya ini berlangsung seusai sholat Jumat. Sebagian demonstran membawa poster berisi ucapan terima kasih kepada Perancis yang memutuskan untuk mengakui pemerintahan oposisi.
Kantor berita AFP melaporkan sebuah pesawat tempur Libya melancarkan serangan udara, Jumat, di dekat kota pelabuhan minyak Ras Lanuf. Sehari sebelumnya, pemberontak mundur dari kubu mereka di Ras Lanuf, setelah pasukan pro-Gaddafi melancarkan serangan darat, laut dan udara untuk merebut kembali kota tersebut.
Para pemimpin pemberontak juga mengakui, Kamis, bahwa kota Zawiyah di dekat Tripoli telah kembali direbut pasukan pemerintah, setelah dipertahankan selama empat hari.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan di Libya sedang terjadi perang saudara. PBB mengatakan, konflik di Libya telah menewaskan lebih dari 1000 orang dan membuat lebih dari 250.000 orang meninggalkan negara tersebut.
Sementara itu, perusahaan minyak Perancis, Total, mengatakan, Jumat, produksi minyak Libya telah merosot dari 1,6 juta barel menjadi 200 sampai 300.000 barel sehari.
