Tautan-tautan Akses

Demonstran Pro dan Anti Polisi di Kota New York Bentrok


Seorang perempuan menangis melhat polisi menahan orang di Jembatan Brooklyn di luar "Zona Autonomi Balai Kota" sebagai dukungan terhadap gerakan "Black Lives Matter" di Manhattan, New York, AS, 15 Juli 2020.
Seorang perempuan menangis melhat polisi menahan orang di Jembatan Brooklyn di luar "Zona Autonomi Balai Kota" sebagai dukungan terhadap gerakan "Black Lives Matter" di Manhattan, New York, AS, 15 Juli 2020.

Demonstran pro dan antipolisi, Rabu (15/7), bentrok di Jembatan Brooklyn, di New York, menyebabkan empat polisi terluka dan sedikitnya 34 orang ditangkap.

Salah seorang polisi dipukul di kepala dengan tongkat, dan petugas lainnya terlihat memegang perban di kepalanya dengan wajah berlumuran darah.

Polisi mengatakan Terence Monahan, kepala Kepolisian New York, termasuk di antara mereka yang terluka.

Demonstrasi pada Rabu, yang disebut pawai 'Kekuatan Doa,' diselenggarakan oleh para pendeta yang mengatakan mereka mendukung polisi. Para demonstran membawa poster yang bertuliskan, “Yesus Menyelamatkan New York” dan “Kami Mendukung Polisi.”

Demonstrasi itu terjadi hanya beberapa jam sebelum Wali Kota New York Bill de Blasio menandatangani serangkaian langkah reformasi kepolisian sebagai tanggapan atas kematian George Floyd pada Mei di Minneapolis. Langkah-langkah itu termasuk larangan chokehold atau memiting batang leher dan persyaratan agar polisi mengenakan tanda pengenal yang tampak jelas setiap saat.

Sebelumnya pada Rabu, de Blasio ikut merencanakan mural Black Lives Matter di kawasan Bronx. [lt/pp]

XS
SM
MD
LG