Demonstran anti-pemerintah hari Senin mengusung sejumlah peti mati kosong melalui jalan-jalan di Bangkok untuk berkabung atas korban bentrokan hari Sabtu dengan pasukan keamanan yang menewaskan 21 orang dan melukai hampir 900 orang.
Anggota keluarga yang berduka juga memimpin prosesi bagi korban hari Minggu malam, beberapa diantaranya membawa peti mati dan lainnya memegang gambar-gambar demonstran Kaos Merah yang tewas ketika pasukan keamanan berusaha menghalau demonstran dari perkemahan militer.
Demonstran terus menolak negosiasi, dan bertahan di area pendudukan mereka di pusat ibukota Thailand – daerah perbelanjaan utama dan distrik bersejarah di kota.
Para demonstran menuntut Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva mengunndurkan diri. Abhisit mengatakan ia tidak akan turun, dan meminta demonstran untuk bertemu dengannya.
Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton hari Minggu mengatakan Amerika berharap Tahun Baru Thailand (Songkran), yang jatuh hari Selasa, bisa menjadi kesempatan untuk “pembaruan dan rekonsiliasi”.