Di Afghanistan, dua orang demonstran tewas hari Minggu dalam demonstrasi hari ketiga menentang rencana pembakaran kitab suci al-Quran oleh seorang pendeta Kristen Amerika, walaupun rencana itu telah dibatalkan.
Kepala distrik Baraki Barak di propinsi Logar mengatakan, kedua orang demonstran itu tewas dan beberapa lainnya luka-luka ketika pasukan keamanan melepaskan tembakan ke arah mereka.
Kepala distrik Mohammed Rahim Amin mengatakan, para demonstran menyerukan “Matilah Amerika” dan berusaha menyerang kantor-kantor pemerintah.
Hari Jumat dan Sabtu kemarin, ribuan orang di seluruh Afghanistan berdemonstrasi untuk menyatakan kemarahan atas rencana pembakaran kitab suci Islam itu.
Sebagian demonstran agaknya tidak tahu bahwa pastor Amerika itu telah membatalkan rencana semula yang akan dilakukan pada tanggal 11 September, ulang tahun ke-9 serangan terroris di Amerika.