Aksi demonstrasi di ibu kota Kenya hari Senin (27/3) bergulir menjadi bentrokan antar suku ketika kelompok-kelompok yang berunjukrasa saling tuding satu sama lain, melemparkan batu dan menggunakan potongan-potongan logam sebagai tameng.
Di salah satu sudut ibu kota, ratusan laki-laki yang sebagian besar berasal dari suku Luo yang mendukung pemimpin oposisi Raila Odinga, bentrok dengan kelompok saingannya dari komunitas Nubia di Kibera, suatu kawasan miskin di Nairobi.
Odinga dan partainya, Koalisi Azimio la Umoja-One Kenya, memimpin demonstrasi untuk menentang lonjakan biaya hidup. Mereka juga menyerukan pengunduran diri Presiden William Ruto, dengan mengatakan ia tidak terpilih secara sah dalam pemilu tahun lalu.
Bisnis pembuatan tabung gas milik Odinga di dekat kawasan pusat bisnis Nairobi dilempari batu.
Media-media setempat telah diperingatkan untuk tidak menyiarkan demonstrasi tersebut. Otoritas Komunikasi Kenya mengatakan laporan-laporan tentang demonstrasi pekan lalu telah menimbulkan kepanikan, memicu penghasutan dan mengancam perdamaian.
Namun, pengadilan tinggi memutuskan pemberitahuan itu tidak konstitusional dan tetap menjunjung tinggi kebebasan media. Keputusan itu menanggapi petisi yang diajukan oleh kelompok masyarakat sipil, serikat wartawan dan pakar hukum. [em/jm]
Forum