Persiapan-persipan dan operasi-operasi keamanan sedang dilakukan satu bulan menjelang pelantikan Donald Trump sebagai presiden Amerika, yang diperkirakan akan diramaikan oleh protes-protes dengan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Meskipun banyak anggota militer dan Garda Nasional telah merencanakan pelantikan ini sejak tahun 2012, sebuah gudang persenjataan lokal di Washington DC pertengahan pekan ini memamerkan sebuah peta kota berukuran besar dan menjelaskan rencana dan gerakan presiden pada hari pelantikan nanti.
Trump dan Wakil Presiden terpilih Mike Pence akan memulai harinya di Gereja Episcopal St. John, sebelum kemudian menuju ke Gedung Putih untuk bertemu dengan Presiden Barack Obama, yang akan menyerahkan kunci, yang bersifat simbolis, ke Gedung Putih. Setelah menandatangani beberapa dokumen administratif, sebuah iring-iringan kendaraan akan membawa presiden terpilih dari Gedung Putih ke Capitol Hill untuk mengikuti upacara pengambilan sumpah.
“Secara umum pelantikan akan berlangsung seperti sebelumnya, meskipun ada hal-hal yang mungkin berubah," ujar Brigjen George Degnon, Wakil Komando Pelantikan Presiden 2017 dalam konferensi pers Rabu (14/12), dimana ia menjawab beberapa pertanyaan tentang perbedaan persiapan dan operasi keamanan pada pelantikan kali ini dibanding sebelumnya.
Rencana Darurat
Komite Gugus Tugas, yang mencakup sejumlah anggota militer dan Garda Nasional Distrik Colombia, menjelaskan ancaman-ancaman paling mendasar, namun paling mungkin terjadi, dalam parade pelantikan: memastikan semua personel keamanan memiliki kredensial yang benar, dan renanca darurat bagi ratusan ribu orang jika cuaca memburuk.
Ribuan anggota Garda Nasional akan diperbantukan oleh Departemen Kepolisian Washington DC, memberikan mereka wewenang untuk melakukan penangkapan. Meskipun demikian, penangkapan sangat langka terjadi. Pada pelantikan pertama Obama tahun 2009, yang dihadiri massa terbanyak dalam sejarah Amerika, pasukan tidak melakukan penangkapan satu pun, menurut Mayjen Errol Schwartz, komandan Garda Nasional Washington DC.
Mengingat sebagian besar acara pelantikan berlangsung di luar ruangan dan pada bulan Januari, maka cuaca menjadi keprihatinan utama. Militer memiliki tiga seragam untuk persiapan jika cuaca memburuk. Komandan mereka akan memutuskan pada tanggal 20 Januari jam 4.30 pagi seragam mana yang akan dikenakan.
Pada pelantikan kedua Presiden Ronald Reagan tahun 1985, upacara di luar gedung Capitol Hill dibatalkan karena salju, angin sangat dingin dan suhu rendah yang mencapai rekor, sehingga pelantikan dipindahkan ke dalam ruangan.
Namun menjelang dilantiknya Trump nanti, polisi, militer dan personel keamanan juga menghadapi tantangan tambahan.
“Jelas bahwa keprihatinan utama saat ini ada kemungkinan adanya demonstrasi dalam jumlah besar," ujar Mayjen Bradley Beckeer, panglima Markas Besar Pasukan Gabungan untuk wilayah ibukota dan nasional.
Perempuan Berdemonstrasi
Menurut sebuah akun Facebook, ratusan ribu orang berencana ikut berunjukrasa dalam “Women’s March on Washington” (Parade Perempuan di Washington), sehari setelah pelantikan itu. Demonstrasi tersebut, yang terbesar dari belasan demonstrasi lain yang direncanakan pada akhir pekan pelantikan, adalah yang pertama kali mendapat izin hari Jumat.
“'The Women’s March on Washington' akan mengirim pesan yang jelas kepada pemerintah baru pada hari pertama mereka, dan juga kepada dunia bahwa hak perempuan adalah hak manusia. Kami berdiri bersama, mengakui bahwa membela mereka yang paling terpinggirkan adalah membela hak kita semua”, demikian pernyataan misi organisasi itu pada situsnya.
Lebih dari 150 ribu orang memastikan akan hadir dalam acara itu, sementara 240 ribu lainnya menyatakan “tertarik hadir” dalam demonstrasi 21 Januari nanti.
Selain kelompok perempuan itu, koalisi the ANSWER (Act Now to Stop War and End Racism), atau Bertindak Sekarang Untuk Hentikan Perang dan Mengakhiri Rasialisme, adalah salah satu dari banyak kelompok yang juga berupaya mendapatkan izin untuk berunjukrasa pada hari pelantikan 20 Januari. Hampir 20 ribu orang telah mengirim pesan di internet yang menunjukkan bahwa mereka akan datang.
Kedua organisasi itu menyebut retorika bernada kebencian terhadap kelompok-kelompok terpinggirkan yang disampaikan dalam kampanye politik Trump, dan mengatakan misi mereka mencakup upaya mengatasi kebencian ini dan memastikan agar pemerintah baru tahu bahwa kelompok-kelompok minoritas dan perempuan bersatu “dalam jumlah yang terlalu besar untuk tidak dipedulikan”.
Banyak kelompok pro-Trump diperkirakan juga akan datang untuk menyaksikan pelantikan di Washington DC. Salah satu diantaranya “Bikers for Trumps”, yaitu kelompok pesepeda motor yang berpawai di seluruh Amerika menjelang pemilu lalu, dan pada hari pelantikan nanti juga berencana berpawai di ibukota.
Kampanye GoFundMe untuk “Bikers for Trump” telah menggalang lebih dari US$18 ribu untuk biaya akomodasi dan bahan bakar untuk mereka yang berpawai menuju dan di sekitar Washington DC.
Sebanyak satu juta demonstran dari berbagai pihak dan beragam kelompok diperkirakan akan datang pada hari pelantikan atau satu hari setelah pelantikan, menurut perhitungan Stephen Fuller, pakar dan sekaligus ketua Center for Regional Analysis di Universitas George Mason. Demonstrasi itu merupakan tambahan dari sekitar 200 ribu orang yang menurut Fuller akan menghadiri pelantikan tersebut.
Hotels throughout the capital are almost fully booked just with just those expected attendees, but Fuller said many protesters would either be making day trips or finding alternate lodging.
Hotel-hotel di seluruh ibukota Washington DC hampir penuh dipesan oleh sekitar 200 ribu orang yang ingin menghadiri pelantikan, tetapi Fuller mengatakan banyak di antara mereka yang akan berunjukrasa melakukan perjalanan ke ibukota pada hari yang sama atau menemukan penginapan alternatif.
“Orang-orang ini tinggal bersama teman mereka. Saya punya teman yang menampung sejumlah orang yang datang dari California untuk tinggal bersama mereka dan tidur di lantai," ujar Fuller pada VOA. “Sejumlah orang lain juga menelepon kami, menanyakan apakah mereka bisa tinggal berama kami”.
Badan Pertamanan Nasional adalah pihak yang mengeluarkan izin untuk demonstrasi, yang umumnya berlangsung di kawasan Monumen Nasional dan sekitarnya. Banyak kelompok yang belum memperoleh izin karena besarnya jumlah demonstran akan menjadi tantangan tersendiri bagi aparat, belum lagi upaya mengatur arus sejumlah besar orang di dalam suatu kawasan dan menghindari potensi ketegangan diantara mereka yang mendukung dan menentang suatu isu. [em/hd]