Densus Antiteror menangkap dua warga Banyuanyar, Solo, yang berjarak sekitar dua kilometer dari tempat kediaman pribadi Presiden Jokowi, Rabu (14/12). Keduanya berinisial SN dan IS. Penangkapan tersebut disaksikan sejumlah warga, termasuk ibu mertua SN, Nuri Suwangi. Saat ditemui di rumahnya, Kamis siang (15/12), Nuri menceritakan, bagaimana peristiwa penangkapan terhadap menantunya itu berlangsung.
“Saya menyaksikan sendiri anak (menantu) saya dihadang sekelompok orang berbaju hitam-hitam saat mau pulang ke rumah ini. Kemudian anak saya itu dibawa ke dalam mobil dan dikawal sejumlah orang memakai sepeda motor. Tadi malam, saya langsung ke Polresta Solo didampingi pengacara untuk minta penjelasan. Polresta Solo membenarkan ada penangkapan, pihak berwenang memberi penjelasan lengkap, dan meminta keluarga menunggu hasil penyelidikan,” jelas Nuri Suwangi.
Ketua RT setempat, Thoyani, membenarkan warganya ditangkap dan dibawa densus anti teror. Thoyani mendapat konfirmasi dari polisi terkait penangkapan warganya tersebut.
“Kami perangkat RT sudah mendapat penjelasan dari polisi bahwa ada warga saya yang ditangkap Densus Antiteror. Tapi belum ada pemberitahuan resmi, surat-surat, dari polisi yang diberikan kepada kami maupun keluarga. Kami diminta menunggu 7x 24 jam akan ada pemberitahuan resmi dari kepolisian. saya dikontak polisi rencananya akan ada penggeledahan di rumah warga saya yang ditangkap densus, tapi belum tahu kapan, saya masih menunggu kejelasan,” kata Thoyani.
Hingga saat ini, VOA belum memperoleh konfirmasi dari Polresta Solo terkait penangkapan dua warga tersebut. Namun Mabes Polri merilis sebuah pernyataan yang menyebutkan telah terjadi penangkapan di Solo terhadap dua orang berinisial IS dan SN dan penangkapan satu orang di Klaten berinisial yaitu SM.
Ketiga orang tersebut masih dalam pemeriksaan densus anti teror terkait aksi teror pelemparan bom molotov di sejumlah lokasi di Solo selama dua bulan ini. Densus juga masih menyelidiki dugaan keterkaitan ketiga orang tersebut dengan jaringan teroris lainnya, termasuk jaringan bom Bekasi dan jaringan bom Solo. [ys/ab]