Tautan-tautan Akses

Deplu AS Setujui Potensi Penjualan Bom Cerdas ke Arab Saudi 


Presiden Donald Trump menunjukkan bagan penjualan senjata ke Arab Saudi dalam pertemuan dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di Oval Office, Gedung Putih, Washington, 20 Maret 2018.
Presiden Donald Trump menunjukkan bagan penjualan senjata ke Arab Saudi dalam pertemuan dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di Oval Office, Gedung Putih, Washington, 20 Maret 2018.

Pentagon mengatakan, Selasa (29/12), Departemen Luar Negeri Amerika menyetujui potensi penjualan 3.000 amunisi berpemandu presisi ke Kerajaan Arab Saudi dalam kesepakatan hingga $290 miliar.

Penjualan itu disepakati pada hari-hari terakhir masa jabatan Presiden Donald Trump. Presiden terpilih Joe Biden telah berjanji akan menghentikan penjualan senjata ke Arab Saudi, pembeli senjata Amerika terbesar di Timur Tengah. Hal itu adalah upaya menekan Arab Saudi agar mengakhiri perang di Yaman yang telah menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Paket itu akan mencakup 3.000 GBU-39 amunisi Small Diameter Bomb I (SDB I), kontainer, peralatan pendukung, suku cadang dan dukungan teknis, kata Pentagon.

"Penjualan yang diusulkan itu akan meningkatkan kemampuan Arab Saudi menghadapi ancaman saat ini dan masa depan dengan meningkatkan persediaan amunisi udara-ke-darat jarak jauh," kata Pentagon dalam pernyataan.

Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan Pentagon memberi tahu Kongres tentang kemungkinan penjualan itu pada Selasa (29/12). Anggota Kongres telah dibuat marah dengan banyaknya korban sipil di Yaman dan awal tahun ini mencoba, tetapi gagal memblokir penjualan pesawat tempur F-35 ke Riyadh.

Meskipun disetujui Departemen Luar Negeri AS, pemberitahuan itu tidak menunjukkan bahwa kontrak penjualan telah ditandatangani atau negosiasi telah selesai.[ka/pp]

XS
SM
MD
LG