Dewan Keamanan PBB akan membahas rudal Korea Utara pada hari Senin (21/11), beberapa hari setelah peluncuran terbaru rudal balistik antarbenua oleh negara itu.
Peluncuran yang dilakukan pada Jumat (18/11) itu dikutuk secara luas, termasuk oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, yang meminta Korea Utara untuk menghentikan tindakan provokatif.
Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son Hui mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah pada Senin (21/11) bahwa uji coba rudal negara itu adalah bagian dari haknya yang sah untuk membela diri dan dia menuduh Guterres sebagai “boneka” Amerika Serikat (AS).
Korea Utara mengatakan tes yang dilakukan merupakan tanggapan atas latihan militer AS dan Korea Selatan.
Menjelang pembicaraan PBB yang dilakukan pada Senin, negara-negara anggota G7 mengatakan Dewan Keamanan harus mengambil “langkah-langkah signifikan.”
Sebuah pernyataan bersama oleh para menteri dari AS, Jepang, Kanada, Jerman, Inggris, Prancis, dan Italia mengatakan tindakan Korea Utara itu “menuntut tanggapan yang kompak dan kuat oleh masyarakat internasional.” [lt/ab]
Forum