Ketua Umum PDI-Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, Sabtu (10/2) pagi, mengajak warga yang hadir di “Hajatan Rakyat” di Kota Solo, untuk memenangkan pasangan calon presiden (capres) – calon wakil presiden (cawapres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo –Mahfud MD.
Tampil bak seorang ibu, Megawati bertanya “pemimpin yang benar itu siapa?” Massa menjawab dengan meneriakkan nama Ganjar-Mahfud.
"Kalau bohong sama ibu lalu bagaimana? Sebuah janji artinya kamu juga berjanji kepada yang di atas, kepada siapa? Kepada Allah SWT, karena kita sudah diberi kesempatan dengan pemilu ini untuk memilih pemimpin terbaik supaya bisa yang namanya Indonesia baik, rakyatnya dicintai," ujar Megawati.
Mantan presiden itu berjanji akan melangsungkan pesta besar di Solo, jika Ganjar-Mahfud memenangkan pertarungan.
“Nanti ibu datang lagi lho. Kalau menang, kita pesta besar. Merdeka, merdeka, merdeka! Menang, menang, menang! Satu putaran!” tegas Megawati saat berbicara di hadapan ribuan warga di Benteng Vastenberg, Solo.
Megawati Imbau Jangan Pilih Orang karena Bansos
Megawati menyebut pemilu sebagai proses untuk mencari pemimpin yang benar, dan bahwa hanya Ganjar – Mahfud yang dapat memimpin Indonesia dibanding calon-calon lainnya. Ia juga mendorong pemilih untuk berani menghadapi intimidasi dan rayuan lainnya.
“Jangan kesengsem milih orang hanya karena dikasih bansos. Hanya dikasih beras 10 kilo langsung kelenger,” ujarnya.
Sejurus dia menambahkan, “menurut saya, itu gula-gula, hanya supaya kalian kesengsem, terus ‘oh iyo wong iku apik banget yo!' Pertanyaan saya, yang juga pernah menjadi presiden Indonesia, uangnya dari mana? dari negara!”
Gerimis yang menyelimuti Kota Solo sejak Sabtu (10/2) pagi tidak menyurutkan ribuan warga Solo Raya dan berbagai daerah lain berjejal memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sambil menyaksikan kirab dan pementasan kesenian di belasan lokasi, mulai dari Ngasopuro hingga ke Benteng Vastenburg. Selepas itu acara akan dilanjutkan di Semarang.
Diarak Naik Gerobak Sapi
Ganjar-Mahfud mengikuti kirab dengan menggunakan gerobak sapi. Mereka mendatangi beberapa titik untuk mengapresiasi pementasan dan hantaran dari rakyat.
Pementasan reog dari Ponorogo, Boyolali dan Tawamangu meramaikan “Hajatan Rakyat.” Juga pementasan barongsai dan liong, serta drama tari Wayang Orang “Durga Mendhak, Sang Kala Sirna,” yang melambangkan “tunduknya kejahatan, musnahnya angkara murka.” Tanpa menyebut nama, drama tari itu memperlihatkan dampak nafsu kuasa yang menghalalkan segala cara, dan merasa paling berhak berkuasa,
Sepanjang jalan yang dilalui, beberapa warga memberikan hantaran pada Ganjar – Mahfud. Di depan kantor Pos Indonesia, warga memberikan toga yang melambangkan harapan rakyat pada pendidikan yan berkualitas bagi semua melalui program “Satu Keluarga Miskin, Satu Sarjana.”
Ada pula yang memberikan perangkap tikus ketika gerobak sapi Ganjar-Mahfud melintasi lembaga pemasyarakatan, melambangkan harapan akan pemerintahan yang bersih. Pengunjung lainnya memberi serumpun padi yang melambangkan kejayaan petani, ketela dan jagung sebagai isyarat urgensi ketahanan pangan, dan degan atau daun kelapa muda yang melambangkan pemimpin baru yang membawa kesegaran dan perubahan.
Hajatan di Solo diselenggarakan di 14 titik mulai Sabtu (10/2) pagi hingga sore. Kemudian Ganjar – Mahfud akan bergerak ke Semarang, yang juga akan menghadirkan sejumlah seniman legendaris seperti Butet Kertaredjasa, Rara Lida, Lala Widhy, kelompok band Slank, Cak Lontong, Oppie Andaresta, Once Mekel, dan tak ketinggalan duet Alam Ganjar dan NDX AKA. [ys/em]
Forum