Para peneliti menemukan bahwa negara dengan resiko terendah kematian dini untuk perempuan adalah Siprus. Bagi pria, negara dengan resiko terendah adalah Islandia.
Penelitian dilakukan di 187 negara dan menghasilkan prediksi angka kematian bagi seluruh penduduk berusia antara 15 dan 59 tahun di negara-negara tersebut.
Secara keseluruhan, menurut penelitian ini, dalam 40 tahun terakhir, angka kematian untuk laki-laki menurun 19 persen. Sementara, angka kematian perempuan turun hampir dua kali lipat penurunan angka kematian laki-laki, yaitu sebesar 34 persen.
Chris Murray dari University of Washington memimpin penelitian ini. Ia mengatakan banyak kemajuan sudah dibuat sejak tahun 1970, untuk mengurangi angka kematian ibu dan anak. Tetapi, ia menekankan semakin besarnya kesenjangan angka kematian orang dewasa, dengan adanya jarak yang besar antara negara-negara berangka tinggi dengan yang berangka rendah.
Contohnya, untuk pria di Swaziland, kesenjangan antara angka terbaik dan terburuk adalah sembilan kali lipat. Kajian itu menemukan perbaikan di sub-Sahara Afrika dalam lima tahun terakhir, namun ini mungkin menjadi buah upaya memerangi AIDS.
Tetapi dalam 20 tahun terakhir, infeksi virus HIV dan jatuhnya Uni Soviet menaikkan angka kematian di 37 negara di seluruh dunia. Kajian juga mengatakan Amerika turun dari peringkat 34 ke peringkat 49 untuk kematian perempuan, dan dari peringkat 41 ke peringkat 45 untuk laki-laki. Angka-angka perkiraan ini membuat Amerika berada di bawah Eropa Barat dan bahkan negara-negara seperti Albania, Chili dan Tunisia.
Para peneliti mencatat adanya perubahan besar dalam daftar negara-negara dengan angka kematian orang dewasa terendah dalam 40 tahun terakhir. Hanya tiga negara yang terus berada di posisi 10 terendah untuk angka kematian orang dewasa laki-laki, yaitu Swedia, Belanda dan Norwegia.
Para peneliti mengatakan bahwa memperkirakan dan mencegah kematian dini pada orang dewasa, sama pentingnya dengan memperbaiki kemungkinan hidup seorang anak. Jutaan anak meninggal sebelum berusia lima tahun. Tetapi, para peneliti mengatakan jumlah orang dewasa yang meninggal sebelum mereka mencapai 60 tahun, mencapai tiga kali lipat dari angka kematian sebelum usia lima tahun.
Penelitian oleh University of Washington ini diterbitkan minggu lalu dalam jurnal kesehatan Lancet.