Polisi Kanada menangkap seorang laki-laki Somalia yang menabrak polisi dengan mobil di luar stadion sepak bola di Edmonton dan kemudian berulang kali menikam polisi itu sebelum melarikan diri dari tempat kejadian.
Laki-laki yang sama kemudian menabrak empat pejalan kaki dengan van yang sedang dalam pengejaran dan berkecepatan tinggi Sabtu malam (30/10).
Kelima korban masih dirawat di rumah sakit karena cedera. Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai cedera yang dialami korban. Identitas korban dan tersangka tidak diungkap.
Asisten komisaris the Royal Canadian Mounted Police mengatakan, tersangka adalah warga Somalia yang mengajukan suaka di Kanada. Tersangka sudah dikenal oleh kepolisian Edmonton dan the Royal Canadian Mounted Police. Pada tahun 2015 ia ditandai oleh polisi karena karena ideologi ekstremis. Polisi mewawancarai laki-laki tersebut saat itu, tetapi ia tidak dituntut walaupun sudah dilakukan "penyelidikan mendalam".
Kepala Kepolisian Edmonton Rod Knecht mengatakan tersangka memiliki bendera ISIS di dalam mobil yang menabrak polisi. Tetapi pejabat mengatakan tampaknya ia bertindak sendiri. Knecht mengatakan polisi Edmonton bekerja sama dengan Tim Penegak Keamanan Nasional dan badan-badan lain keamanan Kanada. Ia meminta masyarakat agar tetap waspada dan jeli terhadap lingkungan.
Dalam pernyataan, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, rakyat Kanada "bersama penduduk Edmonton pasca serangan teroris hari Sabtu yang menyebabkan petugas Dinas Kepolisian Edmonton dirawat di rumah sakit dan melukai sejumlah orang yang berada di luar untuk mendukung tim futbol dan menikmati malam di kota mereka.''
Gedung Putih, dalam pernyataan yang dirilis hari Minggu, mengutuk "serangan teror pengecut terhadap petugas polisi dan pejalan kaki" di Edmonton. [ka]