Penyelidik kontraterorisme Perancis masih menahan lima orang Selasa (3/10) untuk penyelidikan terkait penemuan bom yang siap diledakkan di sebuah apartemen di lingkungan mewah di Paris akhir pekan lalu.
Menteri Dalam Negeri Perancis, Gerard Collomb mengatakan, salah satu dari tersangka ada di dalam daftar intelijen berisi “orang-orang radikal,” yang masuk dalam pengawasan pemerintah.
“Kita masih dalam keadaan perang,” kata Collomb kepada France Inter Radio seperti dikutip kantor berita Reuters. Collomb berbicara setelah pelaku bersenjata tajam melakukan penyerangan dan membunuh dua orang perempuan di Marseille pada Minggu (1/10).
Kepolisian Paris mengatakan seperti dikutip Associated Press, seorang penghuni memberitahu pihak berwenang mengenai aktivitas mencurigakan di gedung apartemen di Distrik 16 pada Sabtu dini hari (30/10). Seorang pejabat pengadilan mengatakan, polisi menemukan sebuah alat peledak dan langsung melumpuhkan alat tersebut. Jaksa Penuntut kasus kontraterorisme juga telah membuka penyelidikan, menurut pejabat pengadilan tersebut yang tidak dperbolehkan mengungkap identitasnya.
Perancis menerapkan keadaan darurat sejak akhir 2015 setelah sekelompok orang bersenjata dan pelaku bom bunuh diri melakukan penyerangan di Paris. Dalam tiga tahun terakhir, lebih dari 230 orang tewas dalam berbagai serangan teror oleh kelompok militan Islam di Perancis.[fw/as]