Mantan pejabat CIA, Gina Haspel menjadi perempuan pertama yang memimpin badan mata-mata Amerika itu setelah ia dilantik hari Senin, 21 Mei 2018. Haspel telah mengatasi kritik para legislator dari kedua partai mengenai keterlibatannya dalam penyiksaan para tersangka aksi teror setelah serangan teroris terhadap Amerika Serikat pada 11 September 2001.
Presiden Donald Trump memuji kemampuan Haspel mengatasi apa yang ia sebut “begitu banyak politik yang sangat negatif” dan mengatakan tak seorang pun yang lebih layak akan jabatan itu selain Haspel. Pujian Trump terhadap Haspel menyusul kecaman kerasnya terhadap direktur CIA pada era Obama, John Brennan.
Presiden Trump hadir pada waktu Wakil Presiden Mike Pence mengambil sumpah jabatan direktur baru CIA Gina Haspel.
Ia kemudian mengatakan, "Tak ada seorang pun yang lebih layak selain Anda, dan Anda akan menjalankan tugas yang luar biasa, Gina.”
Haspel telah bertugas di CIA sejak tahun 1985 dengan menduduki berbagai posisi, akan tetapi sebagian besar tugasnya bersifat rahasia. Keterlibatannya dalam interogasi para tersangka aksi teror, termasuk penyiksaan, menghambat kemajuan kariernya dalam pemerintahan terdahulu, meskipun metode interogasi semacam itu dianggap legal pada waktu itu.
Senator Patrick Leahy, dari fraksi Demokrat, mengemukakan,"Yang saya pertanyakan adalah kemampuannya mengambil keputusan dan kesetiaannya terhadap nilai inti bangsa kita. Semua orang memiliki hak-hak tertentu yang tidak dapat dicabut dan menjadikan hak-hak ini sebagai landasan merupakan keyakinan kami terkait martabat dasar umat manusia, suatu martabat yang bertentangan dengan praktik-praktik tidak manusiawi seperti penyiksaan.”
Belum jelas apakah Senat akan mengukuhkan pengangkatannya sebagai direktur CIA, karena bahkan beberapa anggota fraksi Republik mempertanyakan perintah Haspel untuk menghancurkan video-video rekaman yang mendokumentasikan interogasi dengan metode yang dikecam.
Senator Republik Jeff Flake mengatakan,"Saya masih memiliki pertanyaan-pertanyaan tak terjawab mengenai penghancuran video-video rekaman. Dan apabila Anda menggabungkan pertanyaan-pertanyaan itu dengan, dan Anda tidak dapat memisahkannya dari orang yang menominasikannya, sangat menginginkan penyiksaan itu kembali dilakukan. Ini yang penting.”
Tetapi enam anggota Demokrat bergabung dengan sebagian besar senator dari fraksi Republik dalam mendukung Haspel, dan ia dikukuhkan dengan 54 suara mendukung berbanding 45 menolak.
Sementara ia memuji direktur baru CIA yang dipilihnya, Trump mencerca salah seorang pendahulunya. John Brennan, direktur CIA pada masa jabatan kedua Presiden Barack Obama, adalah pengecam keras presiden Trump.
Dalam sebuah cuitan di Twitter hari Minggu, Brennan mengimbau para legislator dari partai Republik agar berhenti membiarkan apa yang ia sebut “tindakan-tindakan yang memuaskan kepentingan Trump sendiri.” Ia mengacu pada tuntutan Trump agar Departemen Kehakiman menyelidiki apakah departemen tersebut dan Biro Investigasi Federal (FBI) melakukan pengintaian yang tidak sepatutnya terhadap kampanye kepresidenan Trump.
Trump menanggapi dengan serangkaian cuitan marah, menuduh Brennan telah menyulut penyelidikan terhadap kontak-kontak yang dilakukan tim kampanye pemilunya dengan Rusia. Presiden menyebut investigasi itu sebagai upaya mencari-cari kesalahan dan menginginkan agar penyelidikan itu diakhiri.
[uh/ab]