Tautan-tautan Akses

Direktur IMF: Pertumbuhan Global akan Turun Tahun Ini


Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva menghadiri sesi pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, 17 Januari 2023. (Fabrice COFFRINI / AFP)
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva menghadiri sesi pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, 17 Januari 2023. (Fabrice COFFRINI / AFP)

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional Kristalina Georgieva , Selasa (17/1) pada panel Forum Ekonomi Dunia di Davos, menegaskan perkiraan IMF untuk pertumbuhan global melambat menjadi 2,7 persen tahun ini dari sekitar 3,2 persen tahun lalu.

"Sejak awal tahun, kita melihat beberapa kabar baik... kita juga memperkirakan pada tahun 2023 pertumbuhan akan turun, untuk memulai proses di mana ketimbang mengalami kenaikan justru menurun," katanya.

Georgieva mengatakan tiga tantangan yang sangat signifikan adalah perang Rusia-Ukraina, krisis biaya hidup dan suku bunga pada tingkat yang belum pernah disaksikan dalam beberapa dekade.

Dunia harus melakukan penyesuaian demi keamanan pasokan secara lebih cerdas, tambahnya.

(Dari kiri) Presiden WEF Borge Brende, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva, Menlu Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, Menlu Finlandia Pekka Haavisto, Menlu Saudi Pangeran Faisal bin Farhan dan Senator Demokrat AS dari Delaware Chris Coons dalam pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, 17 Januari 2023. (Fabrice COFFRINI/AFP)
(Dari kiri) Presiden WEF Borge Brende, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva, Menlu Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, Menlu Finlandia Pekka Haavisto, Menlu Saudi Pangeran Faisal bin Farhan dan Senator Demokrat AS dari Delaware Chris Coons dalam pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, 17 Januari 2023. (Fabrice COFFRINI/AFP)

Berbicara dalam acara yang sama, menteri luar negeri Arab Saudi mengatakan bahwa stabilitas harga minyak menunjukkan kerajaan itu benar dalam posisinya selama pertikaiannya tahun lalu dengan Amerika terkait keputusan OPEC+ untuk mengurangi target produksi minyak.

Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud mengatakan negaranya, pengekspor minyak utama dunia, bertanggung jawab untuk terus memberikan kestabilan pada minyak dan ekonomi dunia dan bahwa Riyadh akan melakukan dialog yang kuat dengan sekutu lamanya, Amerika untuk terus mengatasi masalah apa pun.

Ia mengatakan Arab Saudi berkomitmen terhadap masa depan energi bersih namun pada saat yang sama ada kebutuhan untuk memastikan keandalan energi tradisional. [my/jm]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG