Mantan penasihat utama Gedung Putih Hope Hicks menolak menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan masa jabatannya di Gedung Putih dalam wawancara dengan Komisi Kehakiman DPR.
Penolakan Hicks itu meredupkan peluang Demokrat untuk mendapat informasi baru atau substantif tentang Presiden Donald Trump sebagai bagian dari penyelidikan mereka bahwa Trump menghambat jalannya keadilan.
Setelah tanya-jawab yang berlangsung kurang dari satu jam, anggota fraksi Demokrat yang frustrasi, meminta waktu untuk beristirahat dari sidang itu. Kemudian, mereka menyatakan bahwa Hicks dan pengacaranya mengikuti perintah Gedung Putih untuk bungkam tentang masa kerjanya di Gedung Putih untuk Presiden Trump.
Ia menjawab beberapa pertanyaan tentang masa kerjanya dalam tim kampanye Trump, ujar anggota DPR.
Ketua Komisi Kehakiman DPR Jerrold Nadler dari fraksi Demokrat New York menolak mengomentari substansi tanya-jawab sejauh ini, dan mengatakan "Yang akan saya katakan adalah Nona Hicks menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya dan wawancara berlanjut."
Fraksi Republik memiliki perspektif berbeda, Menurut mereka, Hicks bekerja sama dan bahwa wawancara itu hanya buang waktu.
Sejauh ini belum jelas apakah Demokrat akan menuntut Hicks atau pemerintah ke pengadilan untuk menantang klaim kekebalan.
Sementara Hicks berbicara kepada anggota DPR, Trump menulis cuitan di Twitter bahwa penyelidikan itu adalah "Pelecehan yang ekstrem terhadap presiden." Ia menulis bahwa Demokrat "sangat tidak senang atas Laporan Mueller, jadi setelah hampir 3 tahun, mereka ingin hal itu diulang, atau dilakukan kembali.''
Wawancara itu menandai pertama kali anggota DPR mendengar dari orang yang terkait lingkaran dalam Trump sejak dirilisnya laporan jaksa khusus Robert Mueller.[ka]