China mengatakan salah satu dari dua kotak hitam pesawat China Eastern yang diduga mengalami kecelakaan telah ditemukan. Kotak itu ditemukan dalam kondisi rusak parah sehingga sulit untuk dipastikan apakah itu perekam data penerbangan atau perekam suara kokpit.
Mao Yanfeng, direktur divisi investigasi kecelakaan Otoritas Penerbangan Sipil China, mengatakan pada konferensi pers, Rabu (23/3), bahwa upaya habis-habisan sedang dilakukan untuk menemukan kotak hitam lainnya.
Menemukan kedua kotak hitam itu dianggap sebagai kunci untuk mencari tahu apa yang menyebabkan kecelakaan tersebut. Pencarian petunjuk mengapa pesawat jet komersial itu tiba-tiba menukik turun dan menabrak sebuah gunung di China Selatan, telah ditangguhkan pada Rabu (23/3) karena hujan.
Sebelumnya, tim SAR menggunakan perkakas tangan, drone dan anjing pelacak di bawah kondisi hujan untuk menyisir lereng berhutan lebat untuk mencari kedua kotak hitam itu, serta potongan-potongan tubuh manusia. Tim itu juga berusaha memompa air keluar dari lubang besar yang terbentuk ketika pesawat itu menabrak tanah. Namun, usaha mereka dihentikan sekitar tengah hari karena kemungkinan terjadinya tanah longsor di lereng-lereng yang curam dan licin.
Klip-klip video yang diposkan oleh media pemerintah di internet menunjukkan potongan-potongan kecil dari pesawat Boeing 737-800 tersebar di daerah tersebut. Dompet, kartu ATM, dan kartu identitas yang berlumuran lumpur juga ditemukan. Setiap potongan puing kecil memiliki nomor di sebelahnya, sementara yang berukuran lebih besar ditandai dengan pita polisi.
Kerabat para penumpang pesawat itu mulai berdatangan Rabu (23/3)di gerbang desa Lu, tepat di luar zona kecelakaan, di mana mereka, bersama dengan para wartawan, dihentikan oleh sejumlah polisi yang menggunakan payung terbuka untuk menghalangi pandangan dari luar.
Seorang perempuan terdengar mengatakan bahwa suaminya, ayah dari dua anak mereka, berada di dalam pesawat. “Saya hanya akan masuk ke sana untuk melihat-lihat. Apakah saya melanggar hukum?,” katanya. Perempuan itu dan seorang pendampingnya kemudian digiring pergi polisi dan para wartawan diperintahkan untuk menghentikan usaha mereka merekam peristiwa itu.
Seorang pria, yang hanya mengungkapkan nama keluarganya, Ding, mengatakan saudara iparnya naik pesawat itu. Ia mengatakan ia berharap bisa melihat langsung lokasi jatuhnya pesawat itu, namun diusir polisi. “Saya datang ke sini untuk melihat-lihat,” kata Ding. “Hati saya tersentak setelah mendengar kecelakaan itu.”
Pesawat China Eastern dengan nomor penerbangan 5735 membawa 123 penumpang dan sembilan awak dari Kunming di provinsi Yunnan ke Guangzhou, sebuah pusat industri di pantai tenggara China, ketika jatuh pada Senin sore (21/3) di luar kota Wuzhou di wilayah Guangxi. Seluruh 132 orang di dalamnya diduga tewas.
Para penyelidik mengatakan terlalu dini untuk berspekulasi tentang penyebabnya. Pesawat itu tiba-tiba menukik tajam ke bawah satu jam setelah keberangkatan dan berhenti mentransmisikan data. [ab/uh]