China telah menahan seorang wartawan terkenal atas tuduhan “membocorkan rahasia negara,” yang terbaru dalam penindakan terhadap kritikan menjelang peringatin peristiwa pembantaian di Lapangan Tiananmen.
Kantor berita resmi Xinhua mengatakan Kamis (8/5) bahwa Gao Yu ditahan 24 April karena dicurigai memperoleh salinan dokumen pemerintah yang tidak dijelaskan dan memberikannya kepada media luar negeri.
Perempuan itu ditunjukkan pada televisi pemerintah China saat mengakui apa yang telah dilakukannya adalah sangat salah.
Aktivisme politik Gao dan jurnalisme sudah pernah memasukkannya ke penjara sebelumnya. Pada 1993, dia menerima hukuman penjara enam tahun atas tuduhan rahasia negara serupa.
Dia adalah mantan wakil redaktur majalah “Economics Weekly” dan pernah menulis topik-topik seperti bagaimana kampanye Partai Komunis menindas kebebasan berbicara.
Gao juga seorang pendukung gerakan demokrasi Lapangan Tiananmen, yang pada 1989 ditumpas oleh tentara China. Jumlah yang tewas diperkirakan berkisar dari ratusan hingga ribuan orang.
Kantor berita resmi Xinhua mengatakan Kamis (8/5) bahwa Gao Yu ditahan 24 April karena dicurigai memperoleh salinan dokumen pemerintah yang tidak dijelaskan dan memberikannya kepada media luar negeri.
Perempuan itu ditunjukkan pada televisi pemerintah China saat mengakui apa yang telah dilakukannya adalah sangat salah.
Aktivisme politik Gao dan jurnalisme sudah pernah memasukkannya ke penjara sebelumnya. Pada 1993, dia menerima hukuman penjara enam tahun atas tuduhan rahasia negara serupa.
Dia adalah mantan wakil redaktur majalah “Economics Weekly” dan pernah menulis topik-topik seperti bagaimana kampanye Partai Komunis menindas kebebasan berbicara.
Gao juga seorang pendukung gerakan demokrasi Lapangan Tiananmen, yang pada 1989 ditumpas oleh tentara China. Jumlah yang tewas diperkirakan berkisar dari ratusan hingga ribuan orang.
