Tautan-tautan Akses

Djarot Sampaikan Permintaan Maaf dan Terima Kasih


Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat bersama Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat kampanye pemilihan kepala daerah DKI Jakarta November tahun lalu. (REUTERS/Darren Whiteside)
Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat bersama Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat kampanye pemilihan kepala daerah DKI Jakarta November tahun lalu. (REUTERS/Darren Whiteside)

Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyampaikan permohonan maaf dan sekaligus rasa terima kasih kepada warga Jakarta pada akhir masa jabatannya.

Usai resmi melepas tanggung jawabnya sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017, Djarot Saiful Hidayat di kawasan Lapangan Banteng Jakarta Sabtu malam (14/10), menyampaikan permintaan maaf secara pribadi.

Djarot juga menyampaikan permintaan maaf atas nama Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang juga pernah menjabat Gubernur Jakarta pada periode yang sama.

“Sebagai manusia biasa, baik Pak Joko Widodo, Pak Basuki Tjahaja Purnama dan saya pribadi tentu ada salah dan khilaf. Dalam kesempatan ini, saya atas nama keduanya meminta maaf apabila ada kata-kata atau tindakan kami yang kurang berkenan,” kata Djarot. “Masing-masing orang mempunyai kelemahan dan kelebihan. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam diri kami sebagai manusia.”

Djarot mengatakan, selepas menjabat sebagai gubernur Jakarta, ia bersama keluarga memanfaatkan waktu untuk liburan bersama keluarga ke Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur.

“Saya mau refreshing. Saya belum pernah keluar kota ambil cuti keluar kota sama anak sama istri,” kata Djarot.

Untuk kelanjutan karir politiknya, Djarot Saiful Hidayat mengatakan akan tetap mengabdikan diri kepada bangsa dan negara.

“Kalau karir saya pasti akan mengabdikan ya. Pemikiran, tenaga dan apapun untuk kebaikan masyarakat,” ujar Djarot.“Saya ini seorang politisi. Saya akan menekuni sebagai politisi. Saya aktif di partai. Dan ini tugasnya cukup berat juga. Terutama untuk 2018, untuk konsolidasi,” kata Djarot menambahkan.

Djarot mengingatkan kepemimpinan Jakarta periode 2012-2017 yang juga sempat dipegang oleh Joko Widodo dan Ahok telah memastikan adanya sistem pengelolaan birokrasi pemerintahan provinsi yang membuahkan hasil positif untuk rakyat Jakarta.

”Saya atas nama Pak Joko Widodo, atas nama Pak Basuki Tjahaja Purnama, menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya. Menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran masyarakat DKI Jakarta,’’ kata Djarot.

Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memeriksa kemajuan proyek MRT
Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memeriksa kemajuan proyek MRT

Hasil Kerja Jokowi-Ahok-Djarot

Penanganan banjir Jakarta adalah salah satu fokus kerja Pemda DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Jokowi hingga Djarot. Solusi untuk mengatasi banjir itu adalah dengan melakukan pembenahan 13 sungai atau kali dan 108 waduk – termasuk perbaikan drainase, memperbanyak sumur serapan dan menata ruang terbuka hijau. Pembenahan kali itu antara lain mencakup Kali Pesanggrahan, Ciliwung,Kali Angke, dan Kali Sunter.

Pembenahan aliran sungai atau kali ini juga diikuti dengan penyelesaian masalah hunian pinggir kali oleh warga dengan memindahkan warga ke rumah susun. Solusi yang dijalankan selama kepemimpinan Jokowi, Ahok dan Djarot yang sudah terealisir adalah pembangunan rusun Tanah Tinggi, Marunda dan Jatinegara. Warga kini bisa menempati hunian ini dengan harga terjangkau.

Di bidang pendidikan dan kesehatan, warga Jakarta khususnya bagi yang tidak mampujuga mendapat fasilitas berupa kartu Jakarta Pintar dan kartu Jakarta Sehat selama kepemimpinan Jokowi, Ahok dan Djarot.

Sementara untuk mengatasi kemacetan, Pemprov DkI periode 2012-2017 melakukan revitalisasi transportasi angkutan umum terhubung Trans Jakarta serta pembangunan Mass Rapid Transportation (MRT) dan Monorail.

Anies – Sandi Pimpin Jakarta

Dalam lima tahun terakhir, Gubernur DKI Jakarta berganti hingga tiga kali. Ditambah lagi ada satu pelaksana tugas yang berbeda orang ketika gelaran Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 2017 ini dilaksanakan.

Seorang anak perempuan bermain skateboard di Taman Kalijodo, Jakarta. Pemerintah mengubah kawasan hiburan malam Kalijodo menjadi taman rekreasi, February 2017. (REUTERS/Darren Whiteside)
Seorang anak perempuan bermain skateboard di Taman Kalijodo, Jakarta. Pemerintah mengubah kawasan hiburan malam Kalijodo menjadi taman rekreasi, February 2017. (REUTERS/Darren Whiteside)

Pada 2012 Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017. Namun di tahun 2014 Jokowi mengundurkan diri karena terpilih sebagai Presiden RI.

Jabatan Gubernur DKI kemudian disandang Basuki hingga tahun 2017. Sayangnya pada Mei 2017, Basuki juga mengundurkan diri sebagai gubernur usai gegap gempita Pilkada DKI karena dianggap bersalah dalam kasus dugaan penodaan agama yang dilakukannya.

Selanjutnya pada Juni 2017, Djarot naik menjadi Gubernur DKI menggantikan Basuki hingga masa jabatan yang berakhir pada Oktober 2017 ini. Posisi Djarot digantikan oleh Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Pasangan Anies-Sandi dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Senin (16/10). Pasangan yang diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pemilihan Kepala Daerah Jakarta 2017. Pasangan ini meraih suara terbanyak pada putaran kedua mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok - Djarot). Pasangan Ahok-Djarot 2.350.366 suara atau 42,04 persen dan Anies-Sandi 3.240.987 atau 57,96 persen.

Djarot Mohon Maaf dan Ucap Terimakasih kepada Warga Jakarta
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:01 0:00

Recommended

XS
SM
MD
LG