Petenis Serbia Novak Djokovic memenangkan kejuaraan tenis AS Terbuka Minggu malam (13/9) waktu setempat, setelah menghadapi penundaan pertandingan final selama tiga setengah jam karena hujan deras, dan berjuang selama tiga jam mengalahkan salah seorang petenis terbaik dalam sejarah dunia itu.
Kemenangan atas petenis Swiss Roger Federer ini merupakan kemenangan turnamen grand slam ke-10 bagi Djokovic dan yang ketiga tahun ini setelah menjuarai Australia Terbuka dan Wimbledon.
“Ini merupakan malam yang sangat luar biasa bagi saya,” ujar Djokovic setelah pertarungannya berakhir.
“Saya sangat menghormati Roger dan permainan yang disajikannya pada saya dan petenis-petenis lain.”
Djokovic menyebut Federer sebagai salah satu petenis terbaik dalam sejarah dunia dan bahwa pertarungan dengannya “menambah sedikit tekanan."
Djokovic dan Federer telah mendominasi kompetisi tenis putra dalam 10 tahun terakhir ini, bersama petenis Spanyol Rafael Nadal. Setelah pertandingan final hari Minggu, yang sekaligus merupakan pertarungan terbesar terakhir tahun ini, ketiga petenis mencatat kemenangan pada 48 grand slam.
Sejak tahun 2012, Federer belum pernah memenangkan kejuaraan besar dan sejak tahun 2008 ia juga tidak pernah unggul dalam AS Terbuka. Tetapi ia bangkit awal tahun ini dengan mengalahkan semua pesaingnya dalam pertandingan-pertandingan menjelang final.
Djokovic memimpin di awal pertandingan dengan memenangkan set pertama 6-4, tetapi Federer mengalahkannya pada set kedua dengan angka 7-5. Djokovic mulai meningkatkan permainan dan memenangkan set ketiga dengan skor 6-4 dan dilanjutkan dengan kemenangannya pada set keempat dengan 6-4.
Tidak ada teriakan parau atau sujud di lapangan merayakan kemenangannya. Djokovic hanya tersenyum dan berlari kecil untuk berjabat tangan dengan Federer. Ia kemudian berjalan ke arah penonton sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, sebelum akhirnya melompat ke salah satu barisan penonton untuk memeluk keluarga dan sahabat-sahabatnya.
