Israel mengatakan hari Minggu pihaknya telah menangkap paling sedikit 25 orang, termasuk anggota kelompok militan Hamas, yang diyakininya ikut dalam kekerasan baru-baru ini.
Bentrokan pecah Sabtu malam di Kota Tua Yerusalem, di mana ratusan pria Muslim mengadakan sholat malam di udara terbuka setelah dilarang masuk ke tempat suci Muslim Haram al-Sharif. Para pria tersebut menentang pemasangan alat pendeteksi logam baru-baru ini.
Pimpinan militer Israel yang mengawasi badan pertahanan sipil Palestina mengatakan Israel terbuka untuk membicarakan alternatif pengganti alat penjaga keamanan baru itu yang dipasang setelah dua orang polisi Israel dibunuh di tempat suci tersebut.
Mayor Jenderal Yoav Modechai mengatakan, “satu-satunya yang kami inginkan adalah untuk memastikan tidak ada orang yang dapat memasuki tempat suci itu dengan membawa senjata lagi dan melakukan serangan lagi.”
Lembaga-lembaga Islam di Yerusalem mengatakan dalam pernyataan hari Minggu mereka “menolak sama sekali gerbang elektronik dan semua tindakan pendudukan.”
Pejabat Israel mengatakan hari Sabtu mereka menggledah rumah seorang Palestina di Tepi Barat yang memasuki rumah keluarga Yahudi dan menikam mati tiga orang Israel ketika sedang makan malam. Dua dari korban meninggal hari Jumat setelah serangan di daerah bernama Neve Tsuf itu, sebelah utara Ramallah. Satu korban lagi meninggal pada hari itu. [gp]