Dewan Keamanan PBB dijadwalkan mengadakan voting hari Selasa (1/3) ini untuk resolusi yang akan memberlakukan sanksi baru terhadap Korea Utara untuk menanggapi uji coba rudal nuklir dan balistik baru-baru ini.
Resolusi itu, yang dirancang oleh Amerika dan diperkenalkan Kamis lalu, menyerukan embargo senjata secara total terhadap Korea Utara, pemeriksaan wajib atas semua kargo yang masuk dan keluar dari Korea Utara, baik lewat darat, laut atau udara, dan menghentikan impor semua produk yang dapat digunakan untuk tujuan militer. Pemungutan suara itu ditunda beberapa hari ketika Rusia menyatakan pihaknya perlu mempelajari dokumen tersebut.
Perwakilan Amerika untuk badan dunia itu mengatakan telah menyampaikan pihaknya telah menyampaikan permintaan itu hari Senin kepada Angola, yang kini memegang jabatan presiden Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 negara itu.
Samantha Power, duta besar Amerika untuk PBB, mengatakan resolusi itu "akan menjadi terobosan baru dan merupakan seperangkat sanksi terkeras yang dijatuhkan oleh Dewan Keamanan dalam lebih dari dua dekade."
PBB telah menjatuhkan sejumlah sanksi terhadap Korea Utara untuk menanggapi uji coba rudal nuklir dan balistik terdahulu.
Amerika mengajukan resolusi itu setelah selama beberapa minggu bernegosiasi dengan China, sekutu terdekat dan mitra dagang terbesar Korea Utara.
Beijing marah karena uji coba nuklir Korea Utara Januari lalu dan uji coba rudal balistik 7 Februari, tetapi selama ini enggan mendukung sanksi internasional yang keras terhadap Pyongyang karena takut negara itu menjadi tidak stabil dan memicu arus pengungsi melintasi perbatasan mereka. [lt]