YOGYAKARTA —
Aksi donor darah "Blood For Nation" 2014 merupakan kegiatan yang ketiga kalinya diselenggarakan di Jakarta dan diadakan juga di lima kota besar lainnya yaitu Bandung, Ambon, Makassar, Padang dan Yogyakarta.
Kegiatan yang dilaksanakan atas prakarsa Kedutaan Amerika Serikat di Jakarta bekerjasama dengan LSM Blood4Life, Palang Merah Indonesia (PMI) dan American Corner ini digelar selama dua hari, hari Selasa dan Rabu, tanggal 6 dan 7 Mei 2014.
Di Yogyakarta, donor darah diselenggarakan bersama American Corner, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan PMI Yogyakarta.
Sylvie Young, Wakil Atase Kebudayaan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta mengatakan, aksi donor darah Blood For Nation yang pertama kali diselenggarakan hanya di Jakarta. Namun karena menarik minat banyak pihak, maka tahun lalu dan tahun ini kegiatan sama juga diselenggarakan di lima kota di luar Jakarta.
Tujuan utama aksi sosial tersebut adalah selain membantu meningkatkan ketersediaan darah di PMI juga mendorong gaya hidup sehat masyarakat melalui donor darah.
"Tujuan utama kegiatan sosial ini adalah meningkatkan kesadaran pentingnya melakukan donor darah. Tujuan lainnya, adalah membantu Palang Merah Indonesia untuk mendapatkan lebih banyak stok darah dan mendorong gaya hidup sehat bahwa mendonorkan darah secara teratur itu penting karena membuat orang menjadi lebih sehat,” kata Sylvie Young.
Mariska Intan Sari dari American Corner Universitas Muhammadiyah Yogyakarta selaku penyelenggara kegiatan donor darah bersyukur karena jumlah pendonor melebihi jumlah yang ditargetkan. Meskipun, dari 200 lebih pendaftar akhirnya hanya sekitar 90 orang memenuhi syarat untuk mendonorkan darahnya.
“Diluar dugaan kami, pendaftar itu mencapai lebih dari 200 orang meskipun banyak dari pendonor itu yang gugur tidak bisa mendonor karena tekanan darahnya tidak mencukupi, atau terlalu tinggi, atau HB-nya yang dibawah standar, tapi cukup membuka wawasan mereka bahwa mereka belum mempunyai healthy life style,” jelas Mariska.
Muhammad Abbas yang mengkoordinir para relawan untuk meneyelenggarakan aksi Blood for Nation, merasa bangga rekan-rekannya yang terbiasa menjadi relawan American Corner untuk berbagai kegiatan, kali ini sukses menyelenggarakan aksi sosial donor darah. Menurut Abbas, aksi sosial tersebut juga mampu mendorong generasi muda menjadikan donor darah sebagai gaya hidup sehat dikalangan generasi muda.
"Saya dan teman-teman juga berpikiran, dengan mengajak kaum muda untuk menjadikan donor darah ini menjadi lifestyle. Kalau selama ini kan hanya orang-tua tua saja (yang menjadi pendonor darah), dan sekarang dengan adanya kegiatan ini kaum muda bisa lebih tahu dan bisa lebih masuk lagi dalam kegiatan sosial seperti ini, karena darah dimanapun pasti dibutuhkan,” jelas Muhammad Abbas.
Kegiatan yang dilaksanakan atas prakarsa Kedutaan Amerika Serikat di Jakarta bekerjasama dengan LSM Blood4Life, Palang Merah Indonesia (PMI) dan American Corner ini digelar selama dua hari, hari Selasa dan Rabu, tanggal 6 dan 7 Mei 2014.
Di Yogyakarta, donor darah diselenggarakan bersama American Corner, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan PMI Yogyakarta.
Sylvie Young, Wakil Atase Kebudayaan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta mengatakan, aksi donor darah Blood For Nation yang pertama kali diselenggarakan hanya di Jakarta. Namun karena menarik minat banyak pihak, maka tahun lalu dan tahun ini kegiatan sama juga diselenggarakan di lima kota di luar Jakarta.
Tujuan utama aksi sosial tersebut adalah selain membantu meningkatkan ketersediaan darah di PMI juga mendorong gaya hidup sehat masyarakat melalui donor darah.
"Tujuan utama kegiatan sosial ini adalah meningkatkan kesadaran pentingnya melakukan donor darah. Tujuan lainnya, adalah membantu Palang Merah Indonesia untuk mendapatkan lebih banyak stok darah dan mendorong gaya hidup sehat bahwa mendonorkan darah secara teratur itu penting karena membuat orang menjadi lebih sehat,” kata Sylvie Young.
Mariska Intan Sari dari American Corner Universitas Muhammadiyah Yogyakarta selaku penyelenggara kegiatan donor darah bersyukur karena jumlah pendonor melebihi jumlah yang ditargetkan. Meskipun, dari 200 lebih pendaftar akhirnya hanya sekitar 90 orang memenuhi syarat untuk mendonorkan darahnya.
“Diluar dugaan kami, pendaftar itu mencapai lebih dari 200 orang meskipun banyak dari pendonor itu yang gugur tidak bisa mendonor karena tekanan darahnya tidak mencukupi, atau terlalu tinggi, atau HB-nya yang dibawah standar, tapi cukup membuka wawasan mereka bahwa mereka belum mempunyai healthy life style,” jelas Mariska.
Muhammad Abbas yang mengkoordinir para relawan untuk meneyelenggarakan aksi Blood for Nation, merasa bangga rekan-rekannya yang terbiasa menjadi relawan American Corner untuk berbagai kegiatan, kali ini sukses menyelenggarakan aksi sosial donor darah. Menurut Abbas, aksi sosial tersebut juga mampu mendorong generasi muda menjadikan donor darah sebagai gaya hidup sehat dikalangan generasi muda.
"Saya dan teman-teman juga berpikiran, dengan mengajak kaum muda untuk menjadikan donor darah ini menjadi lifestyle. Kalau selama ini kan hanya orang-tua tua saja (yang menjadi pendonor darah), dan sekarang dengan adanya kegiatan ini kaum muda bisa lebih tahu dan bisa lebih masuk lagi dalam kegiatan sosial seperti ini, karena darah dimanapun pasti dibutuhkan,” jelas Muhammad Abbas.