Tautan-tautan Akses

Dorong Kepercayaan Publik, Tiga Mantan Presiden Bersedia Divaksin


Barack Obama, Geoge W. Bush, Bill Clinton, dalam konser di College Station, Texas, 21 Oktober 2017.
Barack Obama, Geoge W. Bush, Bill Clinton, dalam konser di College Station, Texas, 21 Oktober 2017.

Tiga mantan presiden Amerika Serikat (AS) mengatakan begitu vaksin tersedia, mereka bersedia divaksinasi virus corona secara terbuka. Hal itu untuk mendorong seluruh warga Amerika agar bersedia divaksinasi untuk melindungi diri mereka dari penyakit yang telah membunuh lebih dari 275.000 orang di Amerika.

Mantan presiden Barack Obama, dalam episode “The Joe Madison Show” di SiriusXM yang diudarakan pada Kamis (3/12) mengatakan “saya berjanji ketika vaksin untuk orang-orang yang berisiko rendah, saya akan melakukannya.”

“Saya mungkin akan melakukannya di TV atau mendokumentasikannya,” tambah Obama, agar orang-orang tahu bahwa saya percaya pada sains.”

Namun, hal ini mungkin tidak terjadi dalam waktu dekat.

Badan Urusan Pangan dan Obat-Obatan AS (Food and Drugs Administration/FDA) baru akan mempertimbangkan persetujuan bagi dua vaksin buatan Pfizer dan Moderna untuk tujuan darurat pada akhir Desember ini. Namun, saat ini diperkirakan tidak lebih dari 20 juta dosis dari tiap vaksin yang tersedia hingga akhir tahun ini. Setiap produk vaksin itu membutuhkan dua dosis, yang berarti pada tahap awal suntikan ini akan dijatah.

Awal pekan ini Komite penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) tentang Praktik Imunisasi telah mengatakan bahwa para petugas layanan kesehatan dan warga panti jompo akan menjadi kelompok pertama yang divaksinasi. Ini mencakup sekitar 24 juta orang dari sekitar 330 juta penduduk Amerika.

Juru bicara mantan presiden Bill Clinton, Angel Urena, mengatakan Clinton “tentu” bersedia divaksin segera setelah “tersedia baginya, didasarkan pada prioritas yang ditentukan oleh pejabat-pejabat kesehatan publik.” “Dan ia akan melakukannya di depan umum jika hal ini membantu mendorong seluruh warga Amerika untuk divaksinasi,” tambah Urena dalam pernyataan, Kamis (3/12).

Urena menolak menjawab pernyataan apakah tim Clinton telah berkomunikasi dengan penasihat para mantan presiden lain tentang kemungkinan melakukan vaksinasi bersama di depan umum, ketika hal itu dimungkinkan.

Mantan kepala staf presiden George W. Bush, Freddy Ford, mengatakan kepada CNN bahwa mantan presiden itu baru-baru memintanya untuk bertemu dengan pakar penyakit menular terkemuka, Dr. Anthony Fauci, dan koordinator tanggapan virus corona Gedung Putih, Dr. Deborah Birx, untuk memberitahu mereka bahwa “ketika saatnya tepat, ia ingin melakukan apa yang dapat dilakukan untuk mendorong sesama warga supaya divaksinasi.”

“Pertama, vaksin ini harus benar-benar aman dan diberikan pada penduduk yang menjadi prioritas,” ujar Ford. “Kemudian presiden Bush akan antre untuk mendapatkan gilirannya, dan dengan senang hati akan melakukannya di depan kamera.”

Satu-satunya mantan presiden lain yang masih hidup, Jimmy Carter, yang berusia 96 tahun dan merupakan mantan presiden tertua dalam sejarah Amerika, juga mendorong orang-orang untuk divaksinasi, tetapi tidak mengatakan apakah akan melakukannya di depan umum.

“Jimmy Carter dan istrinya, Rosalynn, hari ini mengatakan mereka mendukung penuh upaya vaksin Covid-19 dan mendorong setiap orang yang berhak untuk diimunisasi segera setelah vaksin ini tersedia di komunitas mereka,” demikian pernyataan Carter Center. [em/pp]

XS
SM
MD
LG